BANGLI | patrolipost.com – Mengawali awal tahun 2021, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli turun menyerap aspirasi pedagang. Selain itu Disperindag juga melakukan pertemuan dengan pengelola pasar.
Seperti saat turun di Pasar Loka Crana dan Pasar Kidul Bangli, Rabu (6/1/2021). Penyerapan aspirasi dipimpin langsung Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, I Wayan Gunawan.
Dalam kesempatan tersebut pedagang yang berjualan di ruko Pasar Loka Crana menyampaikan keluhan terkait denda air PDAM yang harus mereka bayar. Seorang pedagang Ni Made Suarati mengaku kaget didatangi petugas PDAM Bangli. Dimana petugas menyodorkan surat tagihan dengan nominal tunggakan sebesar Rp 3.353.020. Dalam surat tersebut berisikan rincian tunggakan dari bulan Oktober 2017 sampai bulan November 2020.
”Kalau mau dilihat ke belakang bulan Oktober 2017 sambungan PDAM telah diputus karena kegiatan renovasi ruko dan pembanguan pasar, lantas kenapa pasca sambungan diputus muncul tagihan?” ujarnya.
Pedagang asal Klungkung ini mengaku karena tidak membayar tunggakan pihak PDAM langsung melakukan pemutusan secara permanen.
”Kami terpaksa melakukan amprah baru dengan konsekwensi membayar tunggakan dan untuk tunggakan kami bayar secara mencicil selama empat bulan,” ungkapnya.
Selain itu pedagang emas ini menyinggung terkait mutu bangunan pasar dan ruko, dimana proses pengerjaan dituding asal-asalan.
”Belum ada dua tahun, beberapa sudut ruko pada bocor. Padahal anggaran yang dihabiskan untuk renovasi ruko miliaran rupiah,” jelasnya.
Menanggapi keluhan pedagang ini, Kadisperindag I Wayan Gunawan mengatakan terkait keluhan pedagang soal air PDAM, pihaknya akan berkoordinasi dengan PDAM Bangli. Kegiatan turun selain untuk menyerap asiprasi pedagang juga dimanfaatkan bertemu dengan pengelola pasar.
”Kami mengucapkan terimakasih kepada pengelola Pasar Kidul karena berkat kerja keras petugas pasar mampu memenuhi bahkan melampui target pendapatan dari retribusi pasar,” ujarnya. Target pendapatan sebesar Rp 900 juta dan terealiasi Rp 1 miliar lebih.
Menurut kadis asal Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku ini, seluruh aspirasi baik dari pedagang dan pengelola pasar akan diinventarisir, yang nantinya akan dijadikan pijakan ke depannya.
”Kami nanti akan menuntaskan seluruh permasalah yang ada di pasar,” sebutnya. (750)