Ditangkap di Lampung, Ini Dia Rekam Jejak Zulkarnaen sang Gembong Teroris Bom Bali

JAKARTA | patrolipost.com – Zulkarnaen alias Aris Sumarsono alias Daud alias Zaenal Arifin alias Abdulrahman adalah buronan yang terlibat dalam kasus bom Bali I. Dia lahir dan besar di Desa Gebang, RT 14 Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Seperti diketahui bahwa Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri berhasil menangkap 23 teroris di Lampung Timur. Dari 23 teroris yang diamankan, salah satunya adalah sosok teroris berbahaya bernama Zulkarnaen (57).

“Tim Densus 88 dan Mabes Polri sudah menangkap 23 terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah di Lampung. Kita akan lakukan pemeriksaan,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono.

Zulkarnaen adalah Panglima Askari dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI) yang bertugas melatih seluruh Anggota JI termasuk dalam merancang, merencanakan, dan menjalankan aksi pengeboman sesuai target yang ditentukan.

Ia merupakan alumni pelatihan militer Afghanistan pertama tahun 1987–1988 dan berlanjut pada tahun 1988–1999.

Sepulangnya dari Afganistan, ia melanjutkan perjalanan ke Malaysia. Kemudian, dia mendapatkan arahan dari Abdullah Sungkar untuk kembali lagi ke Afghanistan.

Dirinya diminta memberikan pelatihan untuk angkatan Afghanistan serta berencana membuat organisasi Al Jamaah Al Islamiyah. Organisasi dibentuk dalam mempersiapkan para anggotanya untuk berjihad sesuai perintah dan arahannya. Dia mendapatkan kepercayaan untuk melatih seluruh anggota Jamaah Islamiyah (JI).

Pria kelahiran Sragen, 14 Januari 1963 itu pun menjabat sebagai Ketua Dewan Askari atau pimpinan kelompok bersenjata Jamaah Islamiyah saat Bom Bali I pada 2002 silam.

Zulkarnaen menyusun rencana tersebut yang dijalankan oleh para anggotanya. Dan ia juga disebut sebagai sosok yang senantiasa memberikan persetujuan terhadap setiap operasi Jamaah Islamiyah hingga 2010 lalu.

Ia kemudian ikut serta dalam pembentukan JI dan pembuatan PUP-JI pada 1989 yang dihadiri Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir, Ajiman Masduki, Abdul Haris, Abdul Majid, Abu Rusdan, dan Aris Raharjo. Pembentukan jaringan tersebut ia lakukan di Malaysia.

Serangkaian aksi teror bom yang melibatkan Zulkarnaen bersama jaringan Jamaah Islamiyah di antaranya adalah aksi di Bursa Efek Jakarta pada 2000 dan Bom Bali I pada 2002 yang menewaskan 202 orang. Kemudian ia terlibat dalam aksi Hotel JW Marriott pada 2003, peledakan bom di Kedutaan Besar Australia untuk Jakarta pada September 2004, pengeboman di Tobal, Maluku Utara serta Ambon. (305/prc)

 

Pos terkait