LABUAN BAJO | patrolipost.com – Sebuah rumah di Dusun Ngalor Kalo, Desa Siru, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, hangus terbakar Minggu (4/11/2019). Rumah semi permanen dengan ukuran 9×7 milik Ndikang, Warga Dusun Kolong, Desa Siru ini terbakar saat ditinggal pergi penghuninya.
Menurut keterangan yang diperoleh dari Kepala Desa Siru, Sumardi, diketahui bahwa yang mendiami rumah tersebut merupakan anak dari pemilik rumah, yakni Alwin. Alwin tinggal di rumah tersebut bersama istri dan ke-2 adiknya. Pada saat kejadian, penghuni rumah sedang menghadiri hajatan keluarga di desa tetangga.
“Rumah itu milik Pak Ndikang, tapi beliau tidak tinggal di sana, beliau tinggal di rumah satunya lagi di Dusun Kolong. Beliau tinggal di sana hanya pada saat musim tanam padi, yang saat ini tinggal di sana itu anaknya, Alwin. Saat kejadian, Alwin beserta istri serta ke-2 adiknya sedang berada di kampung tetangga, di Dusun Watu Lendo, menghadiri hajatan keluarga disana” tutur Sumardi.
Menurut pengakuan Sumardi, kobaran api awalnya disaksikan oleh Jusma, warga yang rumahnya berdekatan dengan rumah yang terbakar tersebut. Jusma kemudian berlari memanggil warga. Warga yang datang berhamburan datang dan memanfaatkan alat sedot air untuk memadamkan kobaran api.
Diduga api berasal dari hubungan arus pendek listrik dalam rumah. Beberapa dokumen penting seperti ijazah, Surat SPPT Dan uang tunai sebanyak 1 juta rupiah ikut ludes terbakar. SPPT dan uang tunai tersebut merupakan milik warga Dusun Kolong, yang digunakan untuk membayar pajak bumi dan bangunan.
“Jadi, Alwin itu Kepala Dusun Kolong, Surat Surat SSPT Pajak dan Uang Pajak Bumi dan bangunan sebesar 1 juta rupiah itu milik warga Dusun Kolong. Dana itu belum sempat disetor ke desa,” jelas Sumardi.
Saat ini, pihak perangkat kerja Desa Siru telah melaporkan peristiwa ini ke Dinas sosial Kabupaten Manggarai Barat, beserta laporan total kerugian yang diperkirakan mencapai 50 juta rupiah.
“Laporan sudah kami sampaikan ke Dinas Sosial, saat ini yang desa bisa bantu yakni memberikan bantuan berupa 2 karung beras, masing masing 100 kg, mie instant 2 dos, sama uang 1.000.000. Saat ini kami mengharapkan bantuan seng, papan dan balok serta semen dan pasir, untuk keperluan membangun kembali rumah tersebut. Saat ini pemilik rumah tinggal sementara di rumah keluarga,” jelas Sumardi. (334)