BANGLI | patrolipost.com – Aksi mogok yang dilakukan oleh pramudi/pramusaja Damri menyebabkan layanan Angkutan Damri di wilayah Bangli terhenti pada Minggu (9/1/2022). Aksi mogok dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap kebijakan management Damri yang pemutusan kerja terhadap 13 orang karyawan Damri. Menyikapi aksi mogok, akhirnya management Damri memastikan mempekerjakan kembali 13 orang tersebut.
Pantauan di lapangan, sejumlah armada bus Damri diparkir di areal kantor UPT Penyeberangan Danau Batur dan di Dermaga Kedisan, Kecamatan Bangli. Kemudian para pramudi/pramujasa berkumpul untuk meminta kepastian atas nasib 13 orang karyawan yang sebelumnya diberhentikan.
Kemudian berlangsung pertemuan pramudi/pramujasa dengan perwakilan Damri yang difasilitasi Dinas Perhubungan (Dishub) Bangli. Pertemuan dihadiri Kepala Dishub Bangli, Ketut Riang, Ketua Forum Perbekel Kabupaten Bangli, I Made Diksa, Kabid Angkutan Dishub Bangli, Sang Putu Surata. Sedangkan dari pihak Damri hadir Manajer Usaha Damri Denpasar, Tri Mulyo Yuniawan. Pertemuan itu juga tidak luput dari pantau petugas Kepolisian dan TNI.
Manajer Usaha Damri Denpasar, Tri Mulyo Yuniawan mengatakan, 13 orang karyawan dipastikan akan bekerja kembali. Namun pihak Damri meminta waktu seminggu untuk melakukan penghitungan ulang dengan pihak operasional. Selain itu juga untuk menunggu jadwal atau rute bagi 13 orang ini.
“Ke-13 orang ini ditarik kembali dan bisa bekerja lagi. Tapi kami minta waktu seminggu lagi karena perlu dilakukan penghitungan ulang sistem penggajian,” sebutnya.
Lanjut Tri Mulyo selama proses ini, untuk pramudi/pramusaja yang lainnya agar tetap bekerja sesuai dengan jadwalnya. Dengan begitu tidak ada lagi layanan terhenti.
Kepala Dishub Bangli, Ketut Riang mengatakan, layanan Damri sempat terhenti beberapa jam karena masih menunggu keputusan dari pihak Damri. Setelah adanya kepastian bahwa 13 orang ini kembali bekerja maka layanan kembali berjalan.
“Layanan sempat terhenti dari pukul 06.00 sampai pukul 15.00 Wita,” ungkapnya.
Menyikapi kondisi yang terjadi, pihaknya sudah menugaskan pegawai untuk menginformasi kepada masyarakat yang menggunakan layanan Damri.
Atas keputusan pihak Damri mempekerjakan kembali 13 orang ini mendapat respon positif. Meski demikian 13 orang ini masih harus menunggu seminggu untuk bisa bekerja.
“Masih akan dilakukan penghitungan operasional, termasuk gaji, penjadwalan dan rute. Mereka dijanjikan seminggu ini. Setelah adanya kepastian ini diharapkan tidak lagi ada hambatan layanan ke masyarakat,” kata Riang, didampingi Ketua Forum Perbekel Kabupaten Bangli, I Made Diksa.
Sementara di Terminal Loka Carana Bangli, berhentinya layanan angkutan Damri mengakibatkan beberapa penumpang harus beralih ke angkutan umum yang nota bene dari segi ongkos lebih mahal.
”Karena layangan Damri terhenti kami sarankan penumpang untuk manfaatkan angkutan umum (mikrolet),” ujar petugas terminal. (750)