WASHINGTON DC | patrolipost.com – Tuduhan serius dilontarkan mantan Presiden AS Donald Trump kepada bintang pop Taylor Swift. Trump yang berusaha membatalkan hasil pemilihan demokratis rakyat AS pada 2020, Minggu (11/2/2024) menuduh Taylor Swift sebagai sosok yang tidak setia jika mendukung Joe Biden sebagai presiden.
Trump khawatir bahwa Swift adalah agen Pentagon yang memiliki hubungan dekat dengan gelandang bertahan Kansas City Chiefs, Travis Kelce. Kemenangan timnya di Super Bowl, menurut kerangka berpikir konspirasi Trump, dirancang untuk memberikan Swift platform untuk mempengaruhi pemilihan Biden.
Dilansir dari Guardian, Trump mengatakan bahwa Swift dan artis-artis lainnya diuntungkan oleh Undang-undang Modernisasi Musik. UU itu membantu para artis untuk mendapatkan royalti dan biaya lisensi dengan lebih mudah melalui layanan streaming musik, yang disahkan pada masa kepresidenannya.
Swift mendukung Biden dalam pemilihan presiden 2020, meskipun ia belum mendukung siapa pun secara terbuka dalam kampanye terbaru. Sebuah unggahan di Instagram baru-baru ini di mana ia mendorong para pendukungnya untuk memberikan suara dilaporkan menghasilkan lebih dari 35.000 pendaftaran pemilih.
Trump mengatakan bahwa Biden tidak melakukan apapun untuk Taylor Politisi lain juga telah berebut menyamakan diri dengan Swift. Chuck Schumer, pemimpin mayoritas Senat, menyatakan di media sosial bahwa dia adalah seorang Swiftie dan lagu favoritnya adalah “White Horse” dari album Fearless, albumnya di 2008.
Sementara itu, beberapa anggota Partai Republik telah memperingatkan para politisi akan bahaya mengejar dukungan penyanyi yang sangat populer dan berpengaruh ini. (kpc/807)