TOKYO | patrolipost.com – Shinzo Abe adalah mantan Perdana Menteri (PM) Jepang. Ia ditembak hari ini, Jumat (8/7/2022) dalam acara kampanye di wilayah Nara, Jepang Barat.
Hingga saat ini, kondisi Shinzo Abe pasca ditembak disebut kritis. Berikut sederet informasinya.
Mengutip dari AFP, Jumat (8/7/2022), mantan PM Jepang Shinzo Abe ditembak saat sedang berpidato. Kemudian, Abe tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit usai kejadian tersebut.
Shinzo Abe pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang pada tahun 2006 selama satu tahun dan kembali menjabat periode 2012-2020.
Shinzo Abe ditembak oleh pria bersenjata tak dikenal. Pelaku penembakan tersebut adalah seorang pria usia 41 tahun bernama Yamagami Tetsuya.
Melansir dari NHK, tersangka tidak berusaha melarikan diri setelah menembak Shinzo Abe. Kini, pria tersebut telah ditangkap dan sedang dimintai keterangan di Kantor Polisi Nara Nishi.
Informasi yang beredar mengatakan jika Yamagami Tetsuya, pelaku penembakan Shinzo Abe sudah ditangkap polisi. Dilansir dari The Guardian, Jumat (8/7/2022), Fuji TV melaporkan jika pelaku penembakan Shinzo Abe adalah seorag mantan angkatan laut bela diri Jepang.
Berdasarkan keterangan dari NHK, pria tersebut diduga memakai senjata rakitannya sendiri. Tersangka diketahui menembak Abe dari belakang, kemudian Abe terjatuh dan bersimbah darah.
Shinzo Abe Ditembak 2 Kali
Saksi mata mengungkapkan Abe ditembak saat menyampaikan pidato singkat di sebuah acara kampanye menjelang pemilihan majelis tinggi hari Minggu (10/7/2022) mendatang.
“Dia memberikan pidato dan seorang pria datang dari belakang,” kata seorang wanita muda di tempat kejadian, dikutip dari NHK, Jumat (8/7/2022).
“Tembakan pertama terdengar seperti mainan. Dia tidak jatuh dan ada letusan besar. Tembakan kedua lebih terdengar, Anda bisa melihat percikan dan asap,” tambahnya.
“Setelah tembakan kedua, orang-orang mengelilinginya dan memberinya pijatan jantung,” ucapnya.
Tembakan di Dada dan Leher
Shinzo Abe dilaporkan mengalami luka tembak di dada sebelah kiri dan juga di leher. Pasca penembakan, Shinzo Abe sempat tergeletak di jalanan dengan bersimbah darah.
Shinzo Abe juga dikabarkan mengalami henti jantung dan paru-paru. Istilah henti jantung digunakan di Jepang untuk menunjukkan tidak ada tanda-tanda vital dan umumnya mendahului sertifikasi formal kematian oleh koroner.
AS Berdoa untuk Abe
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Jepang Rahm Emanuel mengatakan dalam posting di Twitter, “Kami semua sedih dan terkejut dengan penembakan mantan Perdana Menteri Abe Shinzo. Abe telah menjadi pemimpin Jepang yang luar biasa dan sekutu AS yang tak tergoyahkan. Pemerintah AS dan rakyat Amerika berdoa untuk kesejahteraan Abe-san, keluarganya, dan rakyat Jepang”.
“Mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe diterbangkan ke rumah sakit tetapi tidak bernapas dan jantungnya telah berhenti berdetak,” ungkap para pejabat. Pejabat pemadam kebakaran setempat Makoto Morimoto mengatakan Abe mengalami henti jantung dan paru-paru setelah ditembak dan dibawa ke rumah sakit terdekat.
Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan kepada wartawan bahwa polisi menangkap seorang pria yang diduga sebagai penyerang di tempat kejadian. “Tindakan barbar seperti ini benar-benar tidak bisa dimaafkan, apa pun alasannya, dan kami mengutuk keras itu,” papar Matsuno. (305/snc/dtc)