BANGLI | patrolipost.com – Pedagang kain dan aksesoris yang berjualan di Pasar Loka Crana Bangli rencananya akan direlokasi. Menyikapi masalah tersebut DPRD meminta dalam relokasi, pedagang ditempatkan dalam satu areal. Hal tersebut terungkap dalam rapat kerja DPRD Bangli bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli, Senin (21/2/2022).
Dalam rapat kerja yang dipimpin Ketua DPRD Bangli, I Ketut Suastika membahas terkait relokasi pedagang kain dan aksesoris yang berjualan di Pasar Loka Crana. Relokasi tersebut dilakukan karena Pasar Loka Crana akan dimanfaatkan untuk Mall Pelayanan Publik.
Memang awalnya sempat ada wacana untuk memindahkan sebagian pedagang ke Pasar Kidul dan sebagian lagi tetap berjualan di Pasar Loka Crana.
”Rencana tersebut kurang efektif dan justru bisa timbulkan kecemburuan antar pedagang. Kami meminta agar relokasi menyasar seluruh pedagang,” tegas Ketut Suastika.
Kata Ketut Suastika, pedagang tersebut akan pindah ke Pasar Kidul. Sedangkan untuk ketersediaan tempat, Ketut Suastika mengatakan jumlah pedagang sekitar 137 orang dan tempat tersebut cukup memadai untuk menampung 150 pedagang.
Lanjutnya, untuk pelaksanaan relokasi pedagang ini dialokasikan anggaran sekitar Rp 200 juta.
“Kami sudah rekomendasikan untuk menggeser pos anggaran kegiatan yang belum terlaksana untuk relokasi ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Bangli, I Wayan Gunawan mengatakan, perencanaan sebelumnya pedagang kain akan dibagi tempat jualan. Sebagian di Loka Crana dan sebagian lagi di Pasar Kidul. Kemudian berdasarkan hasil rapat kerja di DPRD, pedagang ini agar ditempatkan di satu areal. Untuk itu pihaknya akan memastikan kembali jumlah pedagang dan ketersediaan tempat.
“Tidak boleh di dua tempat. Seluruh pedagang ditempatkan satu areal, kalau di Pasar Kidul tentu semua pindah ke sana,” jelasnya.
Wayan Gunawan didampingi Kabid Perdagangan Disperindag Bangli, AA Ayu Ira Diah Sunariani menjelaskan, sebelumnya telah dilakukan sosialisasi kepada pedagang terkait relokasi dan pemanfaatan gedung Pasar untuk Mall Pelayanan Publik. Pasca sosialisasi tersebut kini pedagang yang aktif berjualan bertambah.
“Yang tadinya tidak pernah buka kiosnya sekarang buka kembali. Kami harus memastikan jumlah pedagang yang berjualan,” sebutnya.
Kata Kadis asal Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku ini, Mall Pelayanan Publik memanfaatkan bangunan lantai II Pasar Loka Crana. Ada tiga organisasi perangkat daerah (OPD) akan berkantor di MPP yakni Disperindag, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), dan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Bangli.
”Tersedia juga ruang rapat Dekranasda Bangli, tempat promosi produk IKM Bangli, dan areal kuliner,” sebutnya. (750)