DPRD Bangli Minta Perbaikan Jalan yang Tertunda Jadi Skala Prioritas

wayan sutama1
Anggota DPRD Bangli Wayan Subagan. (dok)

BANGLI | patrolipost.com – Dari sembilan kegiatan rekonstruksi  jalan  yang pendanaannya dari Bantuan Khusus Keuangan (BKK) Kabupaten Badung, ada tiga ruas jalan tertunda pelaksanaanya.  Hal ini mengundang reaksi dari kalangan DPRD Bangli.

Anggota DPRD Bangli I Wayan Subagan mengatakan tertundanya kegiatan  tidak bisa dipungkiri akan mengundang kekecewaan dari masyarakat. Oleh karena itu pihaknya  mendesak eksekutif agar kegiatan rekonstruksi jalan yang tertunda di tahun anggaran 2025 menjadi skala prioritas di tahun 2026.

“Untuk menghilangkan kekecewaan masyarakat, kegiatan harus menjadi skala prioritas tahun depan,” ujarnya, Minggu (23/11/2025).

Menurut Wayan Subagan tertundanya kegiatan lebih dikarenakan mepetnya waktu pengerjaan, sehingga kegiatan tidak ada yang menawar. Mepetnya waktu karena lebih dikarenakan menunggu kepastian  sumber anggaran turun.

Politisi PDIP ini menyebut, dari bentangan jalan kabupaten  dengan  panjangnya hampir 1.000 Kilometer tentu butuh anggaran yang besar dalam kaitannya  baik itu untuk peningkatan dan atau  pemeliharaan jalan. Oleh karena itu eksekutif dalam hal ini Dinas PUPR Perkim harus jeli mengakses bantuan anggaran baik sumber dana dari BKK, DAK dan sumber lainnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Bangli, Dewa Agung Surya Darma mengatakan sejatinya tahun ini pihaknya mengusulkan sembilan kegiatan rekonstruksi  jalan  melalui  anggaran dari BKK Badung.

Adapun usulan rekonstruksi jalan menyasar ruas jalan Sekaan-Batur, Kedisan-Trunyan Kayu Selem-Plemek,Petak-Jelekungkang, Jalan Brigjen Ngurah Rai, Serai-Bunutin, Bungbung Kelambu-Songan dan Belancan- Bukih.

Lanjut Agung Suryadarma  setelah melalui proses tender ternyata ada tiga kegiatan rekonstruksi jalan harus tertunda pelaksanaannya yakni untuk ruas jalan Kedisan- Trunyan dengan pagu anggaran Rp 6 miliar  dan ruas jalan Kayu Selem Plemek dengan pagu anggaran Rp3 miliar serta ruas jalan Belancan-Bukih dengan pagu anggaran Rp 4 miliar.

Mantan Kasat Pol PP Bangli ini mengungkapkan tertundanya rekonstruksi di tiga ruas jalan tersebut  karena berbagai pertimbangan. Seperti ruas jalan Kedisan-Trunyan tertunda karena terbentur waktu pengerjaan yang mepet sehingga tidak mungkin bisa selesai tepat waktu. Sedangkan untuk dua kegiatan rekonstruksi jalan lainnya dari pihak rekanan tidak ada yang mengajukan penawaran, sehingga praktis kegiatan tidak bisa terlaksana. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *