DPRD Bangli Sayangkan Ada Atlet Porjar Tidak Berseragam Gegara ukuran Baju Kekecilan  

porjar bangli
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta melapas pelepasan atlet Porjar Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Pelepasan atlet yang akan turun berlaga pada ajang Pekan Olah Raga Pelajar (Porjar) di warnai protes dari orangtua atlet. Mereka menilai panitia tidak profesional bekerja, karena ada beberapa atlet kebagian seragam tidak sesuai dengan ukuran badan (kekecilan).

”Kami selaku orangtua merasa kecewa, ukuran seragam yang dibagikan kekecilan dan praktis tidak bisa dipakai, kondisi ini tentu akan berpengaruh pada mental anak,” ujar salah satu orangtua atlet, Kamis (29/5/2025).

Dari informasi yang didapat jauh hari sebelum acara pelepasan, para atlet telah menjalani proses pengukuran untuk seragam. Namun hasilnya seragam yang diterima tidak bisa digunakan karena kekecilan.

”Saya tidak tahu apa kesalahan ada di tangan penyedia atau panitia yang tidak becus bekerja yang jelas realita ini berpengaruh terhadap psikologis anak,” tegasnya sembari menambahkan jika cucunya merupakan atlet Dance Sport

Di sisi lain anggota DPRD Bangli Satria Yuda saat dikonfirmasi terkait adanya keluhan dari orangtua atlet mengatakan pihaknya sangat menyayangkan hal tersebut sampai terjadi. Sebab, baik itu ajang  Porjar dan Porprov bukan hal yang baru karena sudah merupakan kegitan rutin tahunan.

Pihaknya berharap ke depan hal sepele ini tidak terulang lagi karena menyangkut mental anak-anak.

”Ya kalau mental anak bagus, kalau tidak pasti langsung droop dan ini menggambarkan kesiapan kita dalam mengikuti Porjar belum siap,” jelas politisi PDI-P ini. Dia pun tidak tahu apakah kesalahan ada di penyedia atau panitia, namun yang jelas hal serupa tidak boleh terulang lagi.

Melihat keseriusan atlet berlatih, kata Satria Yuda support untuk urusan seragam, bonus juga harus kita perhitungkan. Berbicara Porjar bukan terpatri urusan medali tapi juga kaitannya mendidik mental anak.

Kata Satria Yuda ke depan seluruh OPD  agar dapat menerjemahkan visi misi Bupati yakni ”Bangli Melompat Lebih Tinggi dan Bangli Jengah”. Menurut Yuda jengah dalam artian kita harus berbenah bukan ditataran teori saja, namun bisa menjabarkan visi misi Bupati demi kemajuan Bangli.

Terpisah  Ketua Kontingen Porjar Kabupaten Bangli I Komang Pariarta SH saat dikonfirmasi terkait adanya keluhan dari orangtua atlet, mengatakan atas kejadian tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan Kabid yang membidangi agar dicarikan jalan keluar sehingga atlet mendapat seragam.

”Kami masih koordinasikan dengan Kabid yang membidangi,” ujar Komang Pariarta yang juga Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga Bangli ini.

Menurutnya dalam Porjar Kontingen Bangli akan mengikuti 2 jenis kategori cabang olahraga yang dipertandingkan, yakni cabang olahraga Resmi dan Eksebisi. Dimana Cabor resmi adalah katagori dengan peralatan/ perlengkapan, venue, honor, medis, wasit, juri dan penyelenggara pertandingan bibiayai oleh Pemerintah Provinsi Bali. Sementara Cabor Eksebisi adalah katagori dimana seluruh penyelenggaraan pertandingan dan akomodasi dibiayai oleh masing-masing cabang olahraga.

Sedangkan jumlah personel kontingen Porjar Bangli sebanyak 380 orang dengan rincian 250 atlet dan pelatih/official sebanyak 80 orang yang dibiayai oleh Pemkab Bangli, dan sebanyak 46 orang atlet biayanya ditanggung mandiri oleh masing-masing Cabang Olahraga.

”Untuk ajang Porjar dialokasikan anggaran sebesar Rp 1,9 miliar,” jelasnya.

Sementara kontingen Bangli yang berlaga di Porjar dilepas secara resmi oleh Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *