KUTA | patrolipost.com – Manajemen Komunikasi dalam suatu perusahaan dirasa sangat penting keberadaannya, maksudnya agar pesan yang ingin disampaikan bisa sampai dengan tepat. Pasalnya, komunikasi dibutuhkan dalam berbagai pekerjaan dan memperkuat hubungan internal dan eksternal.
Demikian diungkapkan Dr Aqua Dwipayana yang merupakan seorang ahli komunikasi dan motivator andal dalam paparannya di hadapan sekitar 400 pegawai PT Pegadaian dalam acara Sharing Communication dan Motivation yang mengusung tema, “The Art of Communication to Exteed Target” yang diselenggarakan Pegadaian Wilayah VII Denpasar di Conference Center Bali Mall Galleria, Sabtu (26/10/2019).
Lantas ia mencontohkan, Pemimpin Wilayah VII PT Pegadaian Denpasar, Nuril Islamiah yang bisa dijadikan role model baiknya komunikasi yang dibangun. Bahkan untuk bisa melebihi target dalam waktu dua bulan mendatang ia telah membangun komunikasi tersebut di jajarannya. Intinya, bagaimana seorang pemimpin menyadari apapun tugasnya untuk mencapai tujuan perlu mendalami komunikasi.
“Seni dalam berkomunikasi akan hasilkan kinerja yang berkualitas bagi perusahaan,” kata Doktor dari Universitas Padjadjaran Bandung ini.
Dr Aqua Dwipayana menyebutkan, kemampuan berkomunikasi yang baik sangat penting dilakukan di berbagai bidang pekerjaan. Komunikasi yang terjalin dengan baik mulai dari pimpinan, antar karyawan hingga konsumen menjadi kunci sukses keberhasilan suatu perusahaan.
“Dari internal bagaimana memperkokoh komunikasi antarinternal. Eksternal bagaimana kita memperkuat komunikasi untuk meyakinkan konsumen dan calon konsumen,” ujarnya.
Ia pun menekankan kunci sukses komunikasi adalah di hati dan harus hati-hati. Saat berkomunikasi dengan siapapun juga harus menggunakan hati sehingga bisa merasakan hati orang lain dan memiliki empati, serta hati-hati yaitu berpikir dahulu baru berkomunikasi.
Lebih lanjut Aqua Dwipayana, menyampaikan ada lima cara komunikasi yaitu Reach dalam bekerja yaitu respect atau perhatian yaitu di mana saja, kapan pun, kepada siapa pun selalu menghormati jangan meremehkan. Kemudian empati atau bisa menempatkan diri yaitu bagaimana merasakan apa yang dirasakan orang lain dengan melayani dengan optimal dan standar tidak ada perbedaaan.
“Selanjutnya audible atau dimengerti yaitu bisa menyesuaikan diri di mana pun berada. Clarity atau terpahami, dalam beretika komunikasi gunakan bahasa yang mudah dimengerti. Terakhir humble atau rendah diri, tidak ada yang perlu disombongkan,” tukasnya.
Dengan memahami lima elemen tersebut, diakui, potensi pada diri tiap invidu bisa digali dan bermanfaat untuk menunjang perusahaan. Ia pun berharap komunikasi perlu dilakukan secara aplikatif dalam kegiatan sehari-hari. Sebab, persoalan di perusahaan 70 persen adalah komunikasi. Untuk dapat mencairkan semua itu, pimpinan di setiap level harus menjadi teladan antara ucapan dengan perbuatan.
“Analoginya atasan dan bawah harus hidup sejalan. Sehebat apa pun atasan tidak akan bisa apapun tanpa ada bawahan, begitu pula sebaliknya,” ucapnya.
Oleh karenanya, ia menilai bagaimana dalam semua lini dalam perusahaan saling menghargai dan menyadari setiap orang sama pentingnya, ucap Aqua Dwipayana menuntaskan sharing Komunikasi dan Motivasi di 12 kantor wilayah Pegadaian seluruh Indonesia. (473)