JAKARTA | patrolipost.com – Tidak hanya dari sisi musik dan film, bahkan model berpakaian dan warna warni rambut, budaya K-Pop juga menjaring penikmat drama seri. Judul seperti Itaewon Class, Crash Landing On You, dan yang terbaru bertajuk The World of Married sukses menarik atensi banyak orang.
Fakta tersebut membuat Nafa Urbach ketar ketir. Menurutnya, hal ini bisa mengancam industri sinetron (singkatan dari sinema elektronik) tanah air. Terlebih ditambah kemudahan akses melalui streaming online legal dengan hanya membayar tak sampai 100 ribu rupiah per bulan.
Menurut Nafa Urbach, seiring dengan perkembangan zaman, sinetron yang tayang di TV tidak memperhatikan beberapa aspek. Sebut saja dari segi cerita, akting sampai production values.
“Menurut aku ini bisa jadi ancaman buat sineas sinetron di Indonesia kalau tidak membuat gebrakan yang baru dari segi cerita, dari segi pengambilan gambar, dari segi kualitas akting, orang tidak akan menonton lagi jadinya,” kata Nafa, mengutip dari KapanLagi.
“Mungkin “Mungkin orang kampung yang udah pakai handphone udah bisa beli Viu sebulan cuma 29 ribu atau Netflix sebulan 79 ribu dan mereka bisa menonton apapun yang mereka mau,” sambung ibu satu anak tersebut.
terus dibiarkan, hal ini akan menjadi efek domino bagi industri sinetron Indonesia. Karena bila tak lagi diminati, tentu berdampak pada para pemain juga banyak orang di belakang layar. Hal itu dibuktikan dengan banyak komentar yang masuk saat Nafa membuat jajak pendapat di Instagram Story-nya.
“Mereka semua udah nggak nonton sinetron, mereka semua nonton drakor. Gimana kalau seluruh orang Indonesia nonton drakor? Ya selesailah. Artisnya jadi nggak kerja, akhirnya PH nggak berani bayar artis besar, karena nanti kalau sinetron nggak laku, kalau bayar pemain baru nggak terlalu mahal-mahal amat. Tapi akhirnya mereka tidak melahirkan pemain-pemain yang berkualitas,” tutupnya.net