YOGYAKARTA | patrolipost.com – Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta merevitalisasi kawasan Malioboro dengan melakukan relokasi terhadap pedagang di sepanjang jalur pedestrian (pejalan kaki) Malioboro. Dampaknya, ternyata tidak hanya kepada para pedagang kaki lima (PKL), pedagang asongan, dan seniman jalanan saja, tapi juga berimbas kepada kelompok pekerja pendorong gerobak dagangan milik PKL.
Para pendorong gerobak ini selama ini tidak terlihat, namun memiliki peran yang nyata di dalam menopang aktivitas perekonomian khususnya bagi PKL di sepanjang Jalan Malioboro.
“Untuk itu Polda (Kepolisian Daerah) DIY memberikan bantuan kepada mereka yang tergabung di dalam wadah PPGM (Paguyuban Pendorong Gerobak Malioboro) berupa paket sembako (sembilan bahan pokok) untuk meringankan beban para pendorong gerobak yang kehilangan mata pencariannya akibat kebijakan relokasi PKL di Malioboro,” ujar Ipda Asmaun Khusna SH selaku PS Panit I Subdit II Ditintelkam Polda DIY di sela penyerahan bantuan secara simbolis yang diterima langsung oleh Kuat Suparjono selaku Ketua PPGM di Sekretariat PPGM Tegal Sari Kuncen WB 1/301 RT38 RW08, Pakuncen, Wirobrajan, Yogyakarta, Selasa (12/4/2022).
Untuk mempermudah pendistribusian, paket sembako dibagikan secara simbolis kepada masing-masing ketua yang berada di 4 titik yang tersebar di wilayah Yogyakarta, yakni di Jalan Beo Dusun Cokrobedog RT.06 RW.12, Sidoarum, Godean, Sleman, Yogyakarta; lalu di Sonopakis Lor RT.07, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta; dan di Kembaran Nomor 10 RT.04, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Ipda Asmaun menuturkan, sebelum pendistribusian paket sembako terlebih dahulu dilaksanakan pendataan terhadap para anggota PPGM yang masih aktif guna mendapatkan bantuan dari Polda DIY.
“Dengan adanya bantuan tersebut diharapkan anggota PPGM bisa turut serta menjaga situasi kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) agar tetap kondusif di kawasan Malioboro khususnya dan di Yogyakarta umumnya,” ungkapnya.
“Dan, selanjutnya bisa ikut menyukseskan program-program pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemda,” imbuhnya.
Sementara itu, Kuat Suparjono mengucapkan terima kasih dan mengaku senang atas bantuan yang diberikan oleh Polda DIY. Kuat meyakini pemberian bantuan ini merupakan salah satu wujud perhatian dari jajaran Polda DIY kepada para anggota PPGM yang sedang mengalami keterpurukan ekonomi.
“Terlebih sudah dua bulan kami terkatung-katung terdampak aturan relokasi PKL Malioboro. Padahal rata-rata kami sudah menjalani profesi ini sebagai satu-satunya mata pencarian selama 25 sampai dengan 30 tahun dengan upah harian Rp10.000 untuk mendorong satu gerobak PP (pulang-pergi),” ucapnya.
Kuat menjelaskan, total ada 91 orang pendorong gerobak di Malioboro yang setiap harinya mendorong 1.724 gerobak milik PKL di sepanjang Jalan Malioboro yang terbentang dari Utara ke Selatan, di kedua sirip (sayap) Timur dan Barat Malioboro. Pasca relokasi PKL Malioboro, pendorong gerobak yang berjumlah 91 orang ini otomatis kehilangan pekerjaan.
Pasalnya, sejak revitalisasi Malioboro, lokasi berjualan para PKL dipindahkan ke Teras Malioboro 1 dan 2 (eks Gedung Dinas Pariwisata DIY dan Bioskop Indra). Sehingga wajar jika sudah tidak ada lagi pedagang yang membutuhkan jasa para pendorong gerobak. Dari jumlah 91orang itu saat ini hanya tersisa 34 orang yang masih memilih untuk bertahan di Malioboro. Sebagian besar lainnya memilih untuk pulang kampung dan bekerja serabutan sebagai buruh tani.
“Namun, Alhamdulillah per 1 April 2022 oleh Pemkot Yogyakarta kami sudah diberikan pekerjaan sebagai tenaga bantu dengan tugas menjaga ketertiban, kelancaran, dan kebersihan jalur pedestrian di kawasan Malioboro melalui UPT (Unit Pelaksana Teknis) Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (Malioboro),” terangnya.
Kuat mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan dari berbagai pihak seperti ini yang tentunya sangat membantu anggota PPGM untuk bisa segera bangkit kembali dalam mengupayakan untuk bisa menghidupi dan menyejahterakan keluarga.
“Mewakili teman-teman PPGM saya mengucapkan terima kasih sekali atas perhatiannya kepada kami. Kami tidak menyangka akan mendapatkan bantuan seperti ini. Tentu saja ini sangat membantu perekonomian kami semua,” katanya.
Kuat menegaskan, PPGM juga berkomitmen untuk menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan nyaman di kawasan Malioboro.
“Sehingga jalur pedestrian di kawasan Malioboro kondusif bagi keberlangsungan aktivitas para pelaku ekonomi dan wisatawan yang datang supaya roda perekonomian bisa berjalan kembali dengan normal” jelasnya. (pp05)