BORONG | patrolipost.com – Kekosongan kursi Wakil Bupati Manggarai Timur pasca Jaghur Stefanus tutup usia pada Maret 2022 lalu kini memasuki babak baru. Saat ini, dua kandidat dari tiga koalisi partai pengusung Agas Andreas dan Jaghur Stefanus pada Pilkada 2018 lalu telah mendaftarkan diri sebagai calon Wabup sisa masa jabatan 2019 – 2024.
Dua kandidat tersebut adalah Siprianus Habur politisi Partai Bulan Bintang (PBB) dan Heremias Dupa politisi Partai Amanat Nasional (PAN). Sedangkan PKS memilih untuk legowo.
Saat mendaftar pada Senin (12/9/2022) Heremias Dupa menjelaskan, tanpa Wakil Bupati, ada ketimpangan pelayanan di Kabupaten Manggarai Timur.
“Itu artinya, tanpa penopang, tanpa penguat dan tanpa pendamping,” kata Heremias.
Ia pun berharap, agar semua pihak bisa bersinergi dalam proses pemilihan Wakil Bupati Manggarai Timur yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
Sementara itu, Mantan Bupati Manggarai dua periode Christian Rotok turut memberikan sinyal dukungan terhadap kandidat yang ingin menempati posisi Wakil Bupati mendampingi Bupati Agas Andreas.
Menurut Rotok, figur ideal yang menempati posisi Wakil Bupati Manggarai Timur saat ini harus memiliki nalar politik yang rasional yaitu bonum commune. Sehingga, waktu yang tersisa selama 10 bulan mendatang bisa dioptimalkan untuk kepentingan seluruh masyarakat Manggarai Timur.
“Kalau kita melihat kedua figur ini adalah figur ideal. Artinya masyarakat ini golnya adalah bonum commune. Kesejahteraan bersama. Sehingga memang harus cari seorang figur yang merakyat. Jangan sampai jabatan itu dipakai untuk kepentingan pribadi,” kata Chris Rotok kepada wartawan, Senin (12/9/2022).
Dia mengatakan, keputusan Bupati Agas sangat menentukan sosok figur untuk mengisi kursi kosong. Sebab, sosok wakil bupati sejatinya harus senapas dengan bupati. Sehingga, aturan main atau perundang-undangan yang berlaku sangat penting dilakukan. Misalnya, bentuk komunikasi antara partai pengusung, DPRD dan pendukung lainnya.
Terkait sosok calon yang ideal untuk mendampingi Bupati Agas, Chris Rotok menyebut dirinya belum memiliki refrensi lengkap tentang track record dari kedua kandidat tersebut. Namun dia mengaku, dua kandidat tersebut merupakan figur terbaik Manggarai Timur. Indikatornya, kata Rotok, mereka duduk di DPRD Matim 2 hingga 3 periode.
“Saya pernah berdiskusi dengan Pak Mias Dupa. Tapi waktu itu, saya hanya dengar pembicaraan tapi tidak tau sepak terjangnya. Tapi kalau Pak Sipri Habur saya tidak pernah komunikasi yang intens. Tapi bagi saya keduanya itu terbaik yah. Karena mereka terpilih jadi anggota DPRD berulang kali. Makanya ini rekam jejak yang baik,” pungkas Rotok. (pp04)
