BORONG | patrolipost.com – Nasib mengenaskan menimpa siswa/i SDI Golo Wunis. Dua siswa meninggal dan belasan mengalami cedera akibat runtuhnya bukit yang menjulang di sebelah Selatan lokasi Sekolah Dasar tersebut.
Entah mengapa, bukit yang berdiri kokoh tersebut mengalami longsor di bagian sisi Utara dan menimpa area SDI Golo Wunis dan menimpa anak-anak yang sedang menjalani proses belajar di dalam kelas.
Atas kejadian tersebut, sebuah mobil ambulance Puskesmas Lenang beserta satu mobil Mitsubishi Strada beserta tim penyelamat dari Desa Golo Wune dengan sigap bergegas ke lokasi bencana. Sementara itu warga lainnya mendirikan tenda di halaman Kampung Heso untuk menampung korban bencana tersebut.
Kaum ibu membentuk dapur umum untuk memberikan makanan bagi para korban bencana tersebut. Dalam sekejap, beberapa tim medis dari Puskesmas Lenang tiba di tenda yang didirikan untuk menolong para korban.
Sirene ambulance meraung-raung membawa korban cedera menambah suasana mencekam di kampung tersebut. Selain suara sirene ambulance, tangisan dan rintihan para korban cedera menambah suasana pilu pada saat proses evakuasi berlangsung.
Adapun para korban mengalami berbagai cedera diantaranya ada yang mengalami patah tangan, patah kaki dan bahkan ada yang patah leher. Beberapa korban cedera sebagian besar karena tertimpa meja dan kursi yang ada di dalam kelas.
Bagi korban yang meninggal dunia, mereka diambil kemudian dikirim ke RS. Tim penyelamat berfokus menolong para korban selamat namun membutuhkan pertolongan secepatnya.
Itulah gambaran simulasi penanggulangan bencana yang diselenggarakan BPBD Manggarai Timur, Wahana Visi Indonesia (WVI) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Manggarai Timur yang diselenggarakan di Dusun Heso, Desa Golo Wune, Kecamatan Lambaleda Selatan, Manggarai Timur, Selasa (17/9/2024).
Simulasi ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan kepada tim penyelamat tatkala terjadi bencana di dusun tersebut.
Pada kesempatan tersebut, tim dari BPBD, WVI dan PMI memberikan arahan dan metode yang tepat menangani korban bencana berdasarkan jenis cedera yang mereka alami. Selain penanganan para korban cedera dan meninggal dunia, penanganan para pengungsi yang ditampung di tenda pengungsian pun dijelaskan secara detail. Pada kesempatan tersebut, para siswa/i SDI Golo Wunis pun menunjukkan kemampuan berakting mereka menjadi korban bencana. (pp04)