BORONG | patrolipost.com – Peristiwa Paskah terutama Perayaan Kamis Putih tidak terlepas dari para murid Yesus yang Berkhianat. Yudas Iskariot sampai sekarang dikenal tetap sebagai pengkhianat, namun Petrus yang bahkan sampai 3 kali menyangkal Yesus justru lolos seleksi jadi ‘orang kudus’ (Santo).
Kamis Putih Paskah tahun 2024 jatuh pada Kamis (28/3/2024). Perayaan tersebut menggambarkan perjamuan malam terakhir Yesus bersama 12 rasulnya, termasuk Yudas Iskariot dan Petrus tentunya. Pada keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yudas), dikisahkan Kamis Putih merupakan peringatan ‘Yesus membasuh kaki para murid-Nya. Dalam keempat Injil hampir sama mengisahkan:
“Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya, lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.”
Dalam injil Lukas 22:7-26, Yesus dikisahkan mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.”
Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku , yang ditumpahkan bagi kamu”.
Pada kesempatan tersebut, Yesus sudah mendeteksi jika ada Murid-Nya yang menerima uang dari orang Farisi dan Ahli Taurat sebesar 30 keping perak untuk menjual dirinya. Menunjuk Yesus dengan kode khusus agar bisa ditangkap. Dia adalah Yudas Iskariot.
Petrus pun demikian. Sesaat setelah Yesus ditangkap, massa berkumpul sementara Yesus diadili di hadapan Pontius Pilatus.
Di antara kerumunan orang-orang tersebut, ada yang mengenal Petrus sebagai Murid Yesus. Namun Petrus pun menyangkal bahwa orang-orang itu salah kira. Dia bukan murid Yesus, kata Petrus.
Hal itu berlaku sampai tiga kali. Petrus baru sadar dan menyesal setelah diperingatkan suara kokok ayam.
Meski sama-sama mengkhianati Yesus, Petrus setelah menyangkal Yesus pun sadar dan menyesal dengan sepenuh hati, menyatakan tobat. Dia menjadi murid yang paling gencar mewartakan Kebaikan Yesus dan menyangkal Yesus merupakan sisi manusiawi Petrus yang bisa diampuni. Dia pun menjadi Santu Petrus, rasul tangguh nan kuat yang menjadi fondasi gereja.
Menurit versi film ‘The Passion Of Christ” Yudas Iskariot setelah menjual Yesus sempat menyesal dan menyerahkan kembali uang transaksi ‘menjual Yesus’. Namun dia tidak bertobat dan terus merasa tidak nyaman karena kesalahannya sehingga dia pun memutuskan untuk bunuh diri. Penyesalan Iskariot tidak tampak karena buru-buru memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sehingga gelar ‘Pengkhianat’ tetap tersemat hingga kini. (pp04)