LONDON | patrolipost.com – Serangan Israel ke Iran yang semula diduga menyasar kilang minyak dan situs nuklir ternyata tidak jadi dilakukan. Serangan tersebut yang dilancarkan pada Sabtu (26/10/2024) dengan mengerahkan tiga gelombang jet tempur yang berfokus menyerang fasilitas militer Iran.
Laporan Stasiun televisi CBS News mengutip sejumlah sumber bahwa serangan Israel terhadap Iran terbatas pada sasaran militer tanpa menargetkan fasilitas nuklir atau perminyakan.
Serangan Israel ke Iran merupakan balasan atas serangan Iran dengan meluncurkan ratusan rudal ke Israel pada pekan sebelumnya. Potensi Iran menyerang balik diantisipasi oleh Israel dan negara-negara yang menjadi sekutunya
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan bahwa Iran tidak boleh menanggapi serangan Israel.
“Saya yakin bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri terhadap agresi Iran … Iran tidak boleh menanggapi (serangan Israel),” kata Starmer dipantau secara daring pada Sabtu (26/10), dikutip dari Antara.
Senada dengan Inggris, Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Sabtu (26/10) meminta Iran untuk tidak membalas serangan Israel terhadap fasilitas militer Iran untuk menghindari eskalasi lebih lanjut di wilayah tersebut.
“Pesan saya kepada Iran jelas: respons eskalasi besar-besaran seperti itu tidak bisa berlangsung selamanya. Hal ini harus dihentikan sekarang dan memberikan peluang bagi pembangunan damai di Timur Tengah,” ucap Scholz di platform X.
Pemimpin Jerman itu juga menyerukan pembebasan semua sandera Israel yang ditahan oleh gerakan Palestina Hamas di Jalur Gaza dan gencatan senjata di daerah kantong Palestina tersebut.
Scholz juga mendesak Israel dan gerakan Hizbullah Lebanon untuk mematuhi Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 dalam rangka memfasilitasi terjadinya de-eskalasi di Lebanon.
Serangan ke fasilitas militer Iran yang meliputi tempat produksi rudal bertujuan menurunkan kemampuan militer Iran. Militer Israel mengatakan serangan itu telah memberi IAF “kebebasan yang lebih luas untuk melakukan aksi udara di Iran,” dan bahwa mereka memiliki banyak target yang dapat mereka serang di masa mendatang jika diperlukan.
Iran mengonfirmasi serangan Israel telah menargetkan lokasi militer di ibu kota Teheran dan wilayah lain di negara itu, tetapi mengatakan serangan itu telah menyebabkan “kerusakan terbatas” dan bahwa sistem pertahanan udara telah berhasil menangkal sebagian besar serangan. (pp04)