DENPASAR | patrolipost.com – Setelah salah seorang pasien nomor 25 positif Covid-19 meninggal dunia di RSUP Sanglah, kini 2 orang perawat dinyatakan terpapar dan dalam pengawasan. Dua orang perawat tersebut diketahui bertugas di ruang Nusa Indah dan menangani pasien obserbasi Covid-19.
Menindaklanjuti informasi tersebut, Direktur Utama RSUP Sanglah, dr I Wayan Sudana memaparkan bahwa kedua perawatnya diduga mengalami kelelahan saat merawat pasien pengawasan Covid-19 di ruang isolasi, sehingga reaksi kelelahan menyebabkan kedua perawatnya mengalami demam dan batuk.
“Mungkin mengalami kelelahan karena tenaga perawat kita terbatas, sehingga kecapek-an. Karena 2 perawat memiliki riwayat bertugas di Ruangan Nusa Indah dan mengalami sakit seperti demam dan batuk. Maka dari itu kita masukan ke perawatan pengawasan,” ujar dr I Wayan Sudana ditemui di RSUP Sanglah Denpasar, Kamis (12/3/2020).
dr Wayan Sudana menerangkan bahwa pasien pengawasan Covid-19 membutuhkan tenaga ekstra dalam penanganannya, sedangkan tenaga perawat di ruang Nusa Indah terdiri dari 20 perawat yang harus menangani pasien di ruang isolasi.
“Kita membutuh 16 lagi perawat dalam menangani pasien pengawasan Covid-19 ini. Kita mengupayakan menarik tenaga terlatih, yang mungkin ada di beberapa rumah sakit lain yang ahli dalam menangani kasus seperti Covid-19,” terangnya.
Sedangkan untuk dokter di ruang isolasi memiliki kondisi yang stabil dan baik. Hal tersebut karena dokter mencukupi dan bisa bergantian dalam menangani pasien dalam pengawasan.
dr Sudana menjelaskan untuk perawat dan dokter sehat yang juga menangani Covid-19, diperbolehkan pulang. Dikarenakan sudah ada standar operasional prosedur saat menangani pasien seperti mengenakan APD (alat pelindung diri).
Selanjutnya, diungkapkan suami dari pasien 25 Covid-19 masih dirawat sebagai pasien pengawasan.
“Suaminya memiliki kondisi yang bagus, baik karena memang tidak ada penyakit yang menyertai namun masih dirawat,” imbuh dr Sudana.
Akses Dibatasi
Sementara itu Ketua Kesehatan dan Keselamatan Kerja RSUP Sanglah, dr Ken Wirasandhi menegaskan untuk mencegah dan memutus rantai penularan, akses keluar masuk menuju Ruang Nusa Indah dibatasi sejak Kamis (12/3/2020).
“Untuk saat ini pengunjung dibatasi dan yang boleh lalu lalang di sekitar Ruang Nusa Indah adalah petugas RSUP Sanglah yang bertugas di ruangan tersebut, serta petugas yang memiliki kepentingan,” tegasnya.
Selain itu, dr Ken Wirasandhi menambahkan saat ini pihaknya memiliki planning untuk mengantisipasi pemenularan Covid-19 dari kalangan perawat yang bertugas ke lingkungan keluarga.
“Planning ke depannya kita akan mengarantina perawat selama 2 minggu setelah jam shift untuk merawat pasien di ruangan isolasi telah selesai,” imbuhnya.
Hal itu dilakukan guna meminimalisir terjadinya penyebaran sekaligus mengambil langkah antisipasi jika kasus Covid-19 meningkat. Pihak rumah sakit akan menggunakan rumah dinas direktur yang kosong sebagai tempat karantina bagi perawat-perawat yang akan menangani Covid-19. (cr02)