SINGARAJA | patrolipost.com – Dua WNA perempuan asal Amerika Serikat dan Australia terlihat begitu sumringah bersama petani di Desa Pemuteran Kecamatan Gerokgak menebar benih sorgum di lahan pertanian desa tersebut. Selain itu terlihat juga dari Sekretariat Nasional (Seknas) Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Pusat ikut mendampingi petani menanam sorgum jenis bioguma.
Menurut Ketua Serikat Tani Suka Makmur M Rasyid, untuk proses tanam sorgum diserahkan kepada kelompok petani perempuan. Sebelumnya kelompok tani perempuan Desa Pemuteran telah mendapat pelatihan dan bantuan dari KPA Nasional. Tujuannya menurut Rasyid agar petani perempuan lebih diberdayakan dalam mengelola tanah garapan.
“Hari ini kita mulai tebar benih sorgum gula dan untuk proses tanam kita serahkan kepada kelompok tani perempuan,” kata Rasyid, Selasa (30/1/2024).
Rasyid juga mengungkap adanya dua warga asing perempuan asal Amerika Serikat dan Australia terlibat dalam proses tanam sorgum tersebut. Keduanya, selain ikut serta tebar benih sorgum yang akan dikembangkan menjadi gula, mereka juga akan belajar memanfaatkan limbah ternak untuk dijadikan pupuk.
“Mereka akan studi soal sorgum bioguma yang akan dikembangkan menjadi gula. Karena hari ini kita mengawali menanam di lahan yang lebih luas mereka menjadi tertarik untuk ikut dalam prosesnya,” imbuh Rasyid.
Selain soal sorgum bioguma, dua warga asing tersebut akan melakukan studi terkait proses pembuatan pupuk organik. Dimana selama ini terjadi kelangkaan pupuk dan petani berinovasi untuk membuat pupuk organik.
“Yang diminati oleh mereka adalah cara mengolah kotoran sapi diproses menjadi pupuk organik dan itu mereka sangat tertarik,” kata Rasyid.
Untuk lahan yang ditanami sorgum bioguma seluas satu hektar dan secara bertahap akan diperluas hingga mencapai 10 hektar. Keunggulan sorgum jenis ini memiliki batang lebih besar, tingkat kemanisan atau kandungan kadar gula lebih tinggi, serta volume nira dan produksi biji yang lebih tinggi.
“Sebelumnya sudah dilakukan uji coba tanaman sorgum jenis itu dan prospeknya menjanjikan. Lahan telah disiapkan dan selanjutnya kami bersama kelompok tani menanam sorgum bioguma sebagai terobosan untuk menghasilkan panen yang lebih menjanjikan,” kata Rasyid, Minggu (21/01/2024).
Menurut Rasyid, pihaknya telah mendapat penjelasan terkait keunggulan tanaman jenis sorgum bioguma terutama kadar gula hingga kekebalan terhadap hama. Ia menyebut pada tanaman sorgum bioguma rata-rata tumbuh setinggi 266 centimeter dengan menghasilkan 9 ton/hektar.
“Kami tertarik untuk menanam sorgum bioguma karena batangnya lebih besar bisa dimanfaatkan untuk gula daun untuk pakan serta tahan terhadap penyakit karat daun dan busuk batang,” tandasnya.
Sebelumnya petani di kawasan Desa Pemuteran Kecamatan Gerokgak mulai memanfaatkan tanaman sorgum untuk dibudidayakan. Menariknya tanaman sorgum yang dipilih berjenis bioguma yang memiliki keunggulan lebih dibanding jenis sorgum biasa. Sorgum merupakan tanaman serbaguna yang bijinya dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan, daun untuk pakan ternak, dan batangnya untuk bahan baku industri. (625)