KEPULAUAN SERIBU | patrolipost.com – Komandan Kapal Trisula Kemenhub, Kapten Eko mengatakan, jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 pada Sabtu (9/1/2021) di Kepulauan Seribu dilaporkan oleh seorang nelayan. Menurut Eko, nelayan tersebut mendengar suara ledakan seperti suara petir.
”Duar!.. ledakan pesawatnya seperti suara petir,” ucap Eko menirukan keterangan salah seorang nelayan.
“Ledakan itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB, lebih,” kata Eko. Sementara itu, Eko mengaku pihaknya melihat avtur atau bahan bakar pesawat di sekitar lokasi kejadian.
Bupati Kepulauan Seribu Djunaedi memastikan pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak jatuh di sekitar Pulau Laki.
“Betul di Pulau Laki,” ungkap Djunaedi, Sabtu (9/1/2021).
Kapal patroli Kementerian Perhubungan juga menemukan serpihan daging manusia di lokasi yang diduga menjadi titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
53 Penumpang, 12 Kru Belum Diketahui
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang hilang kontak jatuh. Dia menyebut ada 53 penumpang dan 12 orang kru di dalam pesawat tersebut.
“Total penumpang 50 orang bersama 12 kru yang terdiri dari 43 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi,” kata Budi Karya dalam jumpa pers yang disiarkan via Zoom, Sabtu (9/1/2021) malam.
Lokasi jatuhnya pesawat diduga di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang di Kepulauan Seribu. Budi Karya menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memberikan arahan agar pencarian dilakukan secaara maksimal.
“Mohon doa restu dari seluruh masyarakat agar proses pencarian dan penyelamatan berjalan dengan lancar. Hotline dari Sriwijaya Air untuk informasi penumpang pada 021-80637817,” ucapnya.
Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di Kepulauan Seribu tidak lama lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta. Situs FlightRadar24 menyebut pesawat itu kehilangan ketinggian 10 ribu kaki dalam 1 menit. Dipantau dari situs FlightRadar24, pesawat Sriwijaya Air sempat mencapai ketinggian 10.900 kaki. Mendadak, ketinggian berubah menjadi 8.950 kaki, turun ke 5.400 kaki, hingga terakhir terpantau di 250 kaki. Setelah itu, pesawat hilang kontak. (305/kmc/dtc)