SINGARAJA | patrolipost.com – Seorang ibu bernama Made Gorsi (37) warga Desa Pangkung Paruk Kecamatan Seririt, hanya sesaat merasakan bahagia setelah melahirkan bayinya di sebuah klinik bersalin di Kelurahan Seririt, Senin (23/9). Sebab, setelah melihat kondisi bayinya, hatinya jadi miris. Bayi yang dilahirkannya dengan proses normal itu fisiknya sangat berbeda dengan bayi normal.
Terlihat tonjolan menyerupai bokong dan kelebihan dua pasang kaki serta tangan yang menempel di tubuh bayi berjenis kelamin perempuan itu.Ternyata bayinya merupakan kembaran parasit atau kembar siam tidak sempurna. Tidak hanya itu, pada bagian perut terlihat usus dan organ lainnya menjuntai keluar yang menandakan anaknya yang ketiga itu lahir dalam keadaan tidak normal.
“Sebenarnya sang ibu menjalani proses persalinan normal. Namun setelah lahir terlihat kondisi bayi mengalami kelainan berupa kembar siam tidak sempurna. Ada beberapa bagian seperti kaki dan tangan yang menempel di jaringan tubuhnya. Sementara pada tubuh bayi satunya yang normal terlihat ususnya terburai keluar,” jelas Putu Riang Wulandari, Bidan yang membantu persalinan Made Gorsi.
Menurut Riang Wulandari, saat proses persalinan, bayi dengan berat 3 Kg, sang ibu sempat kehabisan tenaga yang berdampak plasenta bayi macet dan tertinggal di dalam sehingga dilakukan tindakan manual untuk membantu mengeluarkan.
“Ada bagian plasenta yang tertinggal (race placenta) itu yang menyebabkan pasien kami rujuk ke rumah sakit,” imbuhnya.
Dijelaskan, di masa kehamilan, Made Gorsi termasuk jarang memeriksakan kehamilannya. Hanya saja sempat dilakukan USG namun kondisi bayi terlihat normal.
“Selama kontrol kehamilan tidak dideteksi adanya kelainan. Bahkan sempat dilakukan USG dan terlihat normal,” ujarnya.
Sementara, keterangan dari Made Budi Wahyuni, para medis Ruang VK IRD Kebidanan RSUD Buleleng, bayi yang lahir pada pukul 02.45 Wita itu, mengalami kelainan kongenital (cacat), asfixia sedang namun dalam kondisi sehat.
Sedangkan Kasubag Humas RSUD Buleleng, Ketut Budiantara membenarkan pihaknya menerima rujukan bayi dari salah satu klinik persalian swasta dengan keadaan kembar siam tidak sempurna. Menurutnya, pihak rumah sakit menerima bayi dalam kondisi lemah sehingga dilakukan tindakan medis dengan memberikan oksigen kepada bayi.
“Kita lihat dulu perkembangan bayi, waktu kami terima dalam kondisi lemah. Kalau kondisinya membaik akan kami rujuk ke RSUP Sanglah. Ini untuk memastikan proses medis lebih lanjut terhadap kondisi bayi,” terangnya.
Ketut Budiantara membenarkan, ada kelainan pada tubuh bayi berupa tumbuhnya parasit akibat proses pembuahan selama kehamilan tidak sempurna. “Ada empat pasang kaki, empat pasang tangan yang menempel pada tubuh bayi. Kondisi ini terjadi biasanya karena proses pembuhan tidak sempurna, itu salah satu faktornya. Sementara bayi kami rawat di ruang NICU II sedangkan ibu bayi berada di ruang Melati II,” ungkap Budiantara.
Pasca melahirkan, kondisi ibu bayi, Made Gorsi menurut Ketut Budiantara, dalam keadaan sehat dan tinggal melakukan pemulihan setelah sebelumnya ada sisa plasenta pada rahimnya.
“Sementara masih kita rawat di salah satu ruang rumah sakit untuk mendapat perawatan usai melahirkan bayi dengan kondisi kembar siam tidak sempurna,” tandasnya. (war)