Proyek villa yang berada di areal perbukitan tersebut milik I Ketut Mula (44) warga Banjar Pulu, Desa Songan B. Proyek villa tersebut ada tiga tingkatan, yang paling bawah masih menjadi areal parkir dan penempatan material, tingkatan kedua sudah ada beberapa bangun seperti dapur, rangka kayu berbentuk jineng. Kemudian tingkatan paling atas, masih berupa lahan kosong yang nantinya juga akan dibungun.
Kedua pekerja proyek yang tertimbun longsor tersebut pertama kali diketahui oleh I Nyoman Murah (39) yang juga pekerja proyek. Saat di lokasi, Nyoman Murah, asal Banjar Bantas, Desa Songan A, mengungkapkan, dirinya datang ke lokasi proyek villa sekitar pukul 07.30 Wita. Sesampainya di lokasi, didapatinya tebing longsor dan menghancurkan tembok bangunan serta menimpa dua pekerja.
Menurut Nyoman Murah, hanya dua pekerja, Fandi dan Gatot yang tidur di lokasi proyek. Sedangkan pekerja lainnya kebanyakan warga lokal, jadi usai bekerja langsung pulang ke rumah masing-masing. Kata Nyoman Murah, keduanya baru bekerja dua hari terakhir, usai libur Hari Raya Idul Adha.
Atas kejadian tersebut, warga pun melapor ke pihak berwajib. Sejumlah petugas dari Polsek Kintamani, Inafis Polres Bangli, langsung mendatangi lokasi kejadian. Petugas langsung memasang police line di areal proyek villa yang diketahui sudah digarap dua bulan terakhir. Tubuh kedua pekerja tersebut tertimbun tembok bangun dapur. Sebelum tubuh kedua korban ditemukan, petugas lebih dulu memindahkan material yang longsor.
Sementara itu, saat ditemukan tubuh korban dalam posisi miring dengan kepala menghadap ke timur. Gatot Wahyudi posisi paling dekat dengan tembok dan di sebelahnya Fandi Akhmad.
Kepala Puskesmas Kintamani V, dr I Wayan Subawa mengungkapkan dari hasil pemeriksaan luar, kuat dugaan korban meninggal pada Kamis (22/8) sekitar pukul 23.00 Wita. Pasalnya, kondisi kedua jenazah sudah mengeluarkan bau, kemudian kondisinya sudah kaku.
Kapolsek Kintamani Kompol I Made Raka Sugita menyampaikan kedua pekerja tertimpun longsor pada saat sedang tidur. Terkait kejadian ini, pihaknya sudah meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk pihak yang mengambil pekerjaan (kantraktor). Disinggung terkait adanya kelalaian dalam proyek tersebut, pihaknya belum bisa memastikan.
Sedangkan, pemilik proyek villa tersebut, I Ketut Mula mengungkapkan proyek villa miliknya sudah digarap sejak 3 bulan lalu. Diakui pengerjaan proyek villa diambil borongan oleh pihak ketiga. Kata Ketut Mula, dua pekerja yang tertimbun longsor baru bekerja dua hari setelah libur hari raya. Sebelum kejadian naas tersebut, Ketut Mula sudah meminta kedua pekerja untuk tidur di rumahnya. Namun korban menolak, dengan alasan lebih nyaman istirahat di lokasi proyek.
Ditanya terkait upacara di lokasi kejadian, Ketut Mula mengaku akan melaksanakan upacara pembersihan, pecaruan. Namun untuk waktu pelaksanaan menunggu hari baik. Pasca kedua pekerja tewas, pemilik proyek langsung melakukan upacara pengulapan di lokasi kejadian.
“Pengulapan dilakukan biar arwah pekerja yang meninggal tidak di lokasi ikut dengan jasadnya,” sambung kerabat Ketut Mula. (sam)