MANGUPURA | patrolipost.com – Nasib tragis dialami kakak-adik yatim piatu Ketut S (23) dan Putu Y (5). Diduga tak kuasa menanggung beban hidup, keduanya nekat memilih jalan pintas mengakhiri hidup dengan cara melompat di Jembatan Tukad Bangkung Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Minggu (26/5) sekira pukul 16 45 Wita.
Kasi Humas Polres Badung Iptu Putu Prakasa menjelaskan, berawal dari informasi dari masyarakat, I Made Wirawan (29) ke Polsek Petang memberikan keterangan bahwa ada satu orang laki-laki bersama dengan anak kecil diam di sampingnya di atas jembatan. Namun berselang beberapa menit setelah ia melihat kembali, kedua korban sudah tidak berada lagi di sampingnya.
“Diduga orang tersebut telah melakukan bunuh diri dengan cara melompat ke Sungai Ayung atau Tukad Bangkung,” ungkapnya.
Setelah menerima informasi tersebut, anggota Polsek Petang mengarah ke lokasi kejadian di jembatan Bangkung Pelaga. Sesampai di jembatan anggota menemukan satu buah sepeda motor tanpa adanya pengendara. Setelah dicek di dalam jok sepeda motor, terdapat satu buah KTP, satu HP, satu buah SIM C, satu buah STNK dan sepasang sandal. Selanjutnya anggota Polsek Petang memintai keterangan kepada warga pedagang di sekitar jembatan dan tidak ada yang melihat kejadian tersebut.
Selanjutnya dua personel didampingi seorang warga bernama I Wayan Kuntara berinisiatif menyusuri dengan berjalan kaki mengingat areal terjal yang tidak bisa diakses dengan menggunakan kendaraan. Sesampai di dasar sungai kurang lebih jarak tiga puluh meter, ada sebatang pohon yang patah.
“Merasa curiga, kedua personel tersebut mengecek tempat tersebut dan ditemukan satu orang dewasa dan satu orang masih anak-anak dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi tengkurap di pinggir sungai,” terang Prakasa.
Selanjutnya jenazah kedua korban dievakuasi bersama kepolisian, tim dari BPBD serta masyarakat untuk dibawa ke Puskesmas Petang II menggunakan ambulan milik Puskesmas. Korban ditangani oleh petugas Puskesmas Petang II oleh dr I Gede Upadana Putra Diatmika dan dr Gayus Erlino, menyatakan bahwa kakak beradik itu telah meninggal dunia.
“Hasil pemeriksaan awal, bibir kedua korban mengeluarkan darah dan tulang tangan kanan dari korban anak kecil patah. Dan dugaan sementara korban meninggal dunia karena benturan keras di kepala. Selanjutnya guna dilakukan autopsi kedua korban dibawa ke rumah sakit Sanglah Denpasar,” urainya.
Pihak keluarga korban yang diwakili paman korban, I Made Sumagata (54) mendatangi Puskesmas Petang II menyatakan menerima atas kejadian tersebut. Ia juga menyatakan tidak ada permasalahan keluarga serta pihak keluarga membuat surat pernyataan.
“Paman korban juga menjelaskan bahwa korban tidak memiliki kedua orangtua karena meninggal dunia (Yatim Piatu) dan korban selalu merindukan kedua orangtuanya,” pungkas Prakasa. (007)