SINGARAJA | patrolipost.com – Di tengah pandemi corona virus (Covid-19), publik Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng dikejutkan dengan penggerebekan terhadap sejumlah orang yang diduga tengah menggelar pesta narkoba. Mereka dibekuk bersama barang bukti saat asyik berpesta di sebuah rumah kos di Desa Pangastulan, Jumat (8/4/2020) sekira pukul 18.00 Wita.
Yang mengejutkan, tak hanya membekuk residivis narkoba yang baru keluar dari sebuah LP di Kalimantan berinisial NA, seorang Kaur Desa Pengastulan berinisial MB serta seorang pembina Sekaa Truna Truni (STT) desa adat setempat berinisal PG ikut diamankan bersama seorang wanita.
Saksi mata di tempat kejadian menyebutkan, aparat yang diduga dari Badan Nasional Narkotika (BNN) Provinsi Bali itu melakukan penangkapan sekitar pukul 18.00 Wita. Selain mengamankan sejumlah peralatan yang diduga digunakan untuk melakukan pesta narkoba, turut diamankan beberapa paket narkoba jenis sabu.
“Kami kaget dengan penangkapan warga yang tengah menggelar pesta narkoba di desa kami (Pengastulan, red). Padahal kami tengah gencarnya berperang melawan Covid-19,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.
Bahkan setelah ditelusuri berdasar informasi, banyak warga yang sudah terjebak dengan barang haram ini dari berbagai kalangan. Tidak hanya masyarakat berpengasilan pas-pasan, tapi sudah menjalar ke kalangan masyarakat penghasilan hingga menengah.
“Kami sesalkan kampung kami sudah dijuluki kampung narkoba. Dengan adanya penangkapan ini kami berharap aparat tidak nanggung, tangkap semua yang terlibat agar kampung kami bersih dari urusan seperti itu,” ujarnya geram.
Kepala Desa Pengastulan, I Ketut Yasa saat dikonfirmasi membenarkan adanya penangkapan itu. Namun menurutnya, ia tidak bisa bicara banyak mengingat saat penggerebekan hanya diminta untuk menjadi saksi.
“Kalau soal siapa yang menangkap saya tidak tau pasti yang jelas itu aparat dari Denpasar. Termasuk yang ditangkap salah satu staf desa kami,” terang Yasa.
Pengakuan yang sama disampaikan Kelian Adat Desa Pengastulan Jro Mangku Sadra. Bahkan, dia menyayangkan warganya ada yang terjebak dengan kasus narkoba sehingga mencoreng nama desa sendiri.
“Sangat disayangkan dan kami merasa prihatin ada warga yang ditangkap gara-gara memakai narkoba,” ujarnya.
Jro Mangku Sadra mengaku diminta datang untuk jadi saksi saat penggerbekan berlangsung yang mengamankan tiga pria dan satu wanita itu.
“Tiga pria itu warga kami, sedangkan yang perempuan kami tidak tau siapa dia,” ucapnya.
Sementara dikonfirmasi terpisah terkait penangkapan tersebut, Kepala BNNK Buleleng AKBP Gede Astawa membenarkan. Hanya saja ia mengaku tidak tahu detilnya karena yang menangkap dari BNN Provinsi Bali.
“Yang jelas itu (penangkapan,red) dari provinsi bukan kami,” tandasnya. (625)