DENPASAR | patrolipost.com – Mendukung program pemerintah dalam pencegahan stunting, Radio Sonora bekerjasama dengan BKKBN Provinsi Bali menyerahkan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa paket nutrisi ibu hamil kepada TP PKK Kota Denpasar. Adapun paket nutrisi tersebut secara estafet disalurkan kepada 15 ibu hamil dengan risiko tinggi (resti) di aula Gedung Wanita Shanti Graha, Selasa (6/9/2022).
Hadir dalam kegiatan, Kepala Perwakilan BKKBN Bali dr Ni Luh Gede Sukardiasih, istri Wakil Walikota Denpasar Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar Ida Ayu Widnyani Wiradana, Ketua Pokja IV TP PKK Kota Denpasar dr Ida Bagus Eka Putra, dan Station Manager Sonora Bali C Bambang Triyonojati.
Istri Wakil Walikota Ayu Kristi Arya Wibawa mengapresiasi program CSR Radio Sonora dan BKKBN Provinsi Bali serta kepada para pihak yang turut serta mengambil peran dalam pencegahan stunting.
Dimana problematika stunting bukanlah menjadi pekerjaan rumah satu atau dua pihak saja. Namun semua lapisan masyarakat memiliki kewajiban untuk turut serta mencegah stunting. Hal ini guna menyiapkan generasi yang cerdas, berkualitas dan berintegritas di masa mendatang.
“Persiapan generasi mendatang dengan kualitas sumber daya manusia yang baik, dapat disiapkan sejak dalam kandungan,” ujar Ayu Kristi.
Menurutnya, CSR Radio Sonora ini tentunya menjadi program yang perlu diapresiasi. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Radio Sonora yang sudah memasuki usia emas ini terus berkarya, berkreativitas serta berdaya guna bagi masyarakat.
Menanggapi penerimaan yang baik perihal program CSR ini, Station Manager Radio Sonora Bali C Bambang Triyonojati mengungkapkan pihaknya akan terus mengupayakan program serupa dapat terlaksana kembali. Terutama sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, khususnya di Provinsi Bali dan Kota Denpasar. Radio Sonora berupaya dapat terus mendukung program pemerintah dalam pencegahan stunting.
“Kami berharap melalui CSR ini dapat bermanfaat bagi program pencegahan stunting,” kata Bambang Triyonojati.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Bali dr Luh Gede Sukardiasih atau kerap disapa Luh De di hadapan para ibu hamil penerima paket nutrisi mengedukasi soal pencegahan stunting merupakan hal mutlak.
“Pencegahan stunting sebetulnya bisa dilakukan sejak masih menjadi pasangan calon pengantin. Kami dari BKKBN Bali tidak hentinya untuk mengedukasi para catin yang nantinya akan mencetak generasi mendatang bahwa nutrisi dan gizi yang baik diperlukan. Jika pasangan catin ini menikah, maka setelah menikah untuk persiapan hamil diarahkan untuk melakukan skrining kesehatan 3 bulan sebelumnya guna mengetahui kesiapan fisik dan mental calon ibu hamil,” jelas dr Luh De.
Lebih lanjut, dr Luh De menerangkan masih ada masyarakat yang belum kenal persoalan stunting. Untuk itu, kolaborasi antara semua pihak diperlukan untuk memberikan pemahaman apa itu stunting dan bagaimana cara mencegah serta menanggulanginya. (030)