Eks Prajurit Marinir TNI AL yang Berperang Bela Rusia Merengek Minta Pulang ke Indonesia

tentara bayaran
Satria Arya Kumbara, eks Prajurit Marinir TNI-AL saat memohon belas kasihan pemerintah RI (tangkapan layar youtube @viva.co.id)

DONETSK | patrolipost.com – Eks prajurit Marinir TNI AL, Satria Arta Kumbara yang kini bergabung menjadi tentara bayaran Rusia merengek minta status kewarganegaraannya dikembalikan agar bisa pulang ke Indonesia.

Dalam video youtube @Viva.co.id yang berdurasi 2 menit 41 detik,  Satria yang mengenakkan seragam tentara Rusia tersebut menyebut Presiden RI Prabowo Subianto dan Wapres Gibran serta Menteri Luar Negeri Sugiono dan memohon maaf atas kekeliruannya menjadi tentara bayaran Rusia untuk berperang dengan Ukraina.

Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto. Yang terhormat Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Gibran Rakabumi dan Bapak Menteri Luar Negeri, Bapak Sugiono. Saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya apabila ketidaktahuan saya, saya menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengakibatkan dicabutnya warga negara saya,” ungkap Satria dalam video tersebut.

Satria berdalih dia nekat menjadi tentara bayaran Rusia karena itu merupakan peluang baginya untuk menopang ekonomi keluarganya.

“Mohon izin Bapak, saya tidak pernah mengkhianati negara sama sekali karena saya niatkan untuk datang ke sini hanya untuk mencari nafkah,” ungkapnya.

Satria menggambarkan pencabutan status kewarganegaraannya sebagai WNI merupakan hal di luar dugaan dan tidak sebanding dengan apa yang ia dapatkan dengan berperang membela Rusia melawan Ukraina.

Wakafa billahi syahida dan cukuplah Allah sebagai saksi. Saya pamit dengan ibu, saya cuci kaki, saya mohon doa restu dan saya berangkat ke sini. Dengan adanya hal tersebut dicabutnya kewarganegaraan saya, itu tidak sebanding dengan yang saya dapatkan,” keluhnya.

Satria yang merekam video tersebut dari medan tempur terlihat frustasi dengan pilihannya dalam perang berkepanjangan dengan Ukraina serta menggambarkan sulitnya untuk mengakhiri kontrak dengan pemerintah Rusia.

“Mohon izin Bapak. Dengan ini saya memohon kebesaran hati Bapak Prabowo Subianto, Bapak Gibran, Bapak Sugiono. Mohon kebesaran hati Bapak untuk membantu mengakhiri kontrak saya tersebut dan dikembalikan hak kewarganegaraan saya untuk kembali ke Indonesia,” pintanya dengan nada memohon.

“Mohon izin untuk saat ini yang bisa mengakhiri kontrak saya tersebut hanya Bapak Prabowo di Kementerian Pertanian Rusia kepada Bapak Vladimir Putin dan bantuan dari Allah Subhanahu wa taala,” sambungnya.

Satria pun berharap agar para netizen +62 memviralkan videonya tersebut agar bisa sampai ke pemerintah tertinggi NKRI. Dalam video tersebut, Satria secara gamblang menyebut Admin partai Gerindra sebagai sosok yang bisa meneruskan pesannya kepada presiden RI.

“Mohon bantuan teman-teman semua ee.. minta tolong diteruskan ke admin Gerindra agar disampaikan kepada beliau. Jujur saya tidak ingin kehilangan kewarganegaraan saya karena kewarganegaraan Republik Indonesia bagi saya segala-galanya dan tidak akan pernah ternilai harganya. Sekali lagi saya mohon maaf sebesar-besarnya apabila atas ketidaktahuan saya tersebut saya melanggar Undang-Undang Kewarganegaraan Republik Indonesia dan dicabut kewarganegaraan saya,” pungkasnya.

Satria baru saja menyadari keputusannya untuk menjadi tentara bayaran merupakan keputusan yang keliru, apalagi sekarang dia bingung mau pulang kemana karena statusnya bukan lagi WNI. Ditambah lagi perang yang berlarut-larut membuat dirinya frustasi dan kebingungan, masih beruntung dia menjadi salah satu prajurit yang tetap bertahan hidup di medan tempur negara lain. (pp04)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *