JAKARTA | patrolipost.com – Indonesia Polling Station (IPS) merilis hasil survei terbaru yang memproyeksikan hasil Pilpres bakal berlangsung satu putaran, Selasa (16/1/2024). Dalam rilisnya, disebutkan bahwa pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran dengan elektabilitas sebesar 51,8 persen. Angka itu jauh meninggalkan pasangan nomor urut 1 (Anies-Muhaimin) dan nomor urut 3 (Ganjar-Mahfud) yang masing-masing hanya 21,3 persen dan 19,2 persen.
Keunggulan Prabowo Gibran juga terlihat dalam simulasi jika Pilpres terjadi 2 putaran, dimana pasangan nomor urut 2 bisa unggul hingga 60,3 persen dari pasangan Anies-Muhaimin. Sementara, jika berhadapan dengan pasangan Ganjar-Mahfud maka pasangan nomor 2 bisa unggul dengan perolehan 59,4 persen. Pihak IPS juga merilis, sikap publik yang mayoritas menginginkan Pilpres hanya berlangsung satu putaran.
Berbeda dengan IPS, sejumlah lembaga survei justru membeberkan hasil berbeda, Dimana elektabilitas ketiga calon masih bersaing ketat sehingga Pilpres bisa berlangsung 2 putaran.
Elektabilitas Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang didukung oleh mayoritas koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terus menunjukkan kenaikan. Meski naik, elektabilitas Prabowo-Gibran belum mampu menembus angka 50 persen. Elektabilitas Prabowo-Gibran tercatat hanya sebesar 43,7 persen versi Centre For Strategic and International Studies (CSIS) dan 46,7 persen versi Indikator Politik. Prabowo-Gibran unggul jauh dibandingkan dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar maupun Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Adapun, Anies-Munaimin atau AMIN berada di posisi runner up versi CSIS dengan angka sebanyak 26,1 persen, Ganjar-Mahfud hanya di angka 19,4 persen. Sebaliknya, elektabilitas Ganjar-Mahfud berada di peringkat kedua versi Indikator Politik dengan angka 24,5 persen, Anies-Muhaimin 21 persen.
Hasil sigi dua lembaga survei tersebut mengonfirmasi bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran masih kokoh di peringat pertama. Sedangkan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud bersaing memperebutkan peringkat kedua.
Kendati demikian, hasil survei CSIS dan Indikator Politik itu menegaskan bahwa jika Pemilihan Presiden alias Pilpres berlangsung pada periode survei dilakukan, kecil kemungkinan berlangsung satu putaran. (*/807)