BANGLI | patrolipost.com – Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter siswa. Hal ini tentunya tidak luput dari upaya seorang guru dalam menjadi contoh dan menghadirkan suasana belajar sebagai suatu pengalaman yang berharga.
Metode belajar dari pengalaman nyata lebih efektif bagi siswa, karena mereka merasa lebih diyakinkan. Pengetahuan yang anak dapatkan dari pengalaman belajar langsung ini lebih mudah dicerna dan terekam dalam memorinya.
Selaras dengan hal tersebut, SMAN 1 Kintamani mengadakan program English Teaching Assistant (ETA) dengan mengusung tema “Connecting Global Classroom” yang dilaksanakan sejak bulan Februari hingga akhir Maret 2021.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Lighthouse School Programm yang merupakan inisiasi dari Putera Sampoerna Foundation bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali yang sudah sejak tahun 2017 diimplementasi di SMAN 1 Kintamani.
Kegiatan ETA pada Maret 2021 ini berfokus pada pengembangan kemampuan guru di SMAN 1 Kintamani serta berbagi pengalaman saat mengajar Bahasa Inggris bersama fasilitator lintas negara. Salah satunya adalah Amber Dudley, seorang guru dari Austin Middle School, Decatur, Alabama.
Para guru SMAN 1 Kintamani sangat antusias berdiskusi dengan Amber, mulai dari berbagi pengalamannya saat mengajar hingga memberikan tips dan trik dalam mengajar bahasa Inggris yang menyenangkan pada sesi Developing Meaningful Activities in English Classroom dalam rangkaian kegiatan ETA tersebut.
“Saya sangat senang untuk berdiskusi pada kegiatan ini khususnya bersama Amber. Saya bisa langsung tahu bagaimana pembelajaran di lintas negara sehingga saya bisa mempraktikkan hal ini pada kelas saya nantinya,” ucap Sandika, salah seorang guru SMAN 1 Kintamani saat dikonfirmasi, Rabu (7/4).
Selain guru-guru SMAN 1 Kintamani mendapat kesempatan untuk berbagi pengalaman mengajar dengan fasilitator dari mancanegara, kegiatan ETA juga memberikan pelatihan Writing Skills untuk para siswa SMAN 1 Kintamani. Pada pelatihan ini diikuti dengan baik oleh para siswa hingga pelatihan usai dalam kurun waktu dua bulan.
Serangkaian program ETA yang telah dilaksanakan sejak Februari meliputi Virtual Student’s Exchange yang berkolaborasi dengan Guy Hamlin seorang guru Troy Howard Middle School, Maine, Amerika, International Experience, dan pelatihan untuk guru yaitu English for Teacher yang telah sampai pada penghujung program.
Melalui program ETA ini diharapkan akan meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya dalam bidang Bahasa Inggris. Seperti halnya yang disampaikan oleh Jani Natasari, fasilitator Putera Sampoerna Foundation (PSF), divisi School Development Outreach (SDO). “Tentunya serta kesadaran untuk menciptakan pelajaran Bahasa Inggris yang lebih bermakna dan menyenangkan di kelas, dan minat yang tinggi untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris tidak hanya di antara guru Bahasa Inggris tetapi juga guru dari mata pelajaran lain,” katanya. (811)