JAKARTA | patrolipost.com – Di tengah cuaca Jakarta yang terik, Ilah bersama rombongan yang berjumlah sekitar 30 orang telah tiba di kawasan pecinan Glodok sejak Rabu (12/2/2025) siang hari. Mayoritas dari mereka merupakan ibu rumah tangga yang membawa anaknya untuk menyaksikan kemeriahan festival lampion atau Cap Go Meh.
“Saya ke sini dengan cucu yang baru pertama kali ikut melihat perayaan Cap Go Meh,” ujar Ilah yang tiba di Glodok setelah berjalan kaki dari rumahnya sekitar 10 menit.
Selain mencari hiburan, Ilah mengajak cucunya menyaksikan pertunjukan tari barongsai untuk mengajarkannya tentang keberagaman budaya di wilayah mereka tinggal dan pentingnya hidup saling menghargai.
Satu rombongan yang datang bersama Ilah merupakan warga Kelurahan Tambora, Jakarta Barat, yang jaraknya sekitar dua kilometer dari lokasi festival. Meski bukan berasal dari keluarga Tionghoa, tiap tahun mereka beramai-ramai menuju Glodok untuk ikut merasakan kemeriahan Cap Go Meh.
Demikian juga Lisa dan seorang temannya yang rela menerjang jalanan yang macet dari Pluit, Jakarta Utara, untuk ikut merasakan kemeriahan Cap Go Meh. Sebagai salah seorang keturunan Tionghoa, dia mengaku kagum dengan penampilan gambang kromong yang merupakan hasil akulturasi budaya Betawi dan Tionghoa.
Festival Cap Go Meh yang diinisiasi oleh Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) ini turut menampilkan beberapa kesenian tradisional lain seperti tarian liong, tanjidor, ondel-ondel, enggrang, hingga penampilan angklung. Selain itu, sepanjang jalan di kawasan Glodok telah dihiasi dengan lampion dan dipenuhi oleh pedagang kaki lima.
Perayaan tahun ini dihadiri sejumlah pejabat lokal dan tokoh keturunan Tionghoa. Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Daerah Khusus (DK) Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan festival Cap Go Meh menunjukkan harmoni dari keberagaman budaya, serta mengajarkan beragam nilai-nilai penting yang diwariskan oleh para leluhur.
“Jakarta tentu bisa menjadi rumah bagi beragam etnis, agama, kepercayaan dan budaya yang hidup berdampingan,” ujarnya saat membuka acara tersebut.
Selain di Glodok, sejumlah perayaan Cap Go Meh juga berlangsung serempak pada 12 Februari di beberapa tempat di Jakarta, seperti pusat perbelanjaan dan kuliner. Perayaan akbar juga berlangsung di beberapa kota lain di Indonesia, di antaranya Bogor, Singkawang, Palembang, hingga Yogyakarta.
Cap Go Meh di Singkawang Sukses
Ketua Panitia Perayaan Imlek 2576 dan Festival Cap Go Meh 2025 Kota Singkawang, Kalbar mengklaim bahwa pergelaran kegiatan untuk mendukung wisata Kalimantan Barat sukses sehingga pihaknya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak mendukung.
“Keberhasilan acara ini adalah hasil kerja keras, partisipasi, dan dedikasi dari pemerintah, TNI dan Polri, panitia serta seluruh masyarakat yang terlibat. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan,” kata Ketua Panitia Perayaan Imlek 2576 dan Festival Cap Go Meh 2025 Kota Singkawang Bun Chin Thong, Kamis (13/2/2025).
Keberhasilan itu menurut dia bisa dilihat dari kelancaran acara serta antusias wisatawan dalam negeri maupun mancanegara.
“Seperti yang kita lihat, pada puncak perayaan Cap Go Meh 2025, ribuan masyarakat dan wisatawan tumpah ruah menyaksikan Pawai Tatung yang menjadi daya tarik utama festival,” tuturnya.
Dia menambahkan, pada tahun ini sebanyak 746 peserta Tatung turut ambil bagian, terdiri dari miniatur Kelenteng terdiri dari 82 peserta, kemudian Tatung dengan tandu 580 peserta, Tatung tanpa tandu 66 peserta, Jelangkung 11 peserta, Jelangkung dengan tandu 1 peserta, Barongsai 3 kelompok, Naga 1 kelompok dan Kuda Lumping 1 kelompok.
Dia menyampaikan bahwa sejak tanggal 27 Januari 2024, kegiatan Cap Go Meh di Singkawang telah dilaksanakan sejumlah rangkaian kegiatan dan ditutup, Rabu (12/02/2025).
Kegiatan itu, mulai dari pemasangan lampion dan dekorasi kota, Opening Ceremony, pentas seni dan budaya ragam etnis, Expo UMKM dan Promosi Produk/Jasa dengan 201 stan, festival kuliner Cap Go Meh, Pawai Lampion, ritual Tolak Bala Cap Go Meh, ritual Ket Sam Thoi, altar dan lelang dan Closing Ceremony serta puncak perayaan dengan Pawai Tatung.
“Acara ini bukan hanya menjadi ajang budaya, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang mendorong ekonomi lokal, khususnya bagi para pelaku UMKM,” katanya.
Bun Chin Thong menegaskan bahwa suksesnya Festival Cap Go Meh 2025 tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk sponsor dan donatur seperti PT Santos Jaya Abadi (Kapal Api), Astra Group, Wings Group, Bank Indonesia, Bank Mandiri, BCA, PT Telkom, dan sejumlah perusahaan lainnya.
“Seluruh rangkaian acara ini menjadi momentum penting untuk mempromosikan tradisi dan budaya yang ada di Kota Singkawang serta mempererat tali persaudaraan dan menjaga toleransi,” tambahnya. (ant)