SEMARAPURA | patrolipost.com – Semarak Festival Semarapura 2023 kali ini akan mengusung tema Sanghara Prananing Urip sebagai manifestasi era kehidupan baru dengan Menata Pembangunan dan Kehidupan Baru Pasca Pandemi Covid-19 yang telah lewat.
Untuk itu kali ini pementasan Barong Sabarung akan meramaikan Festival Semarapura 2023 yang akan digelar, Jumat (28/4). Ketua Komunitas Seni Sanggar Kayonan, yakni I Dewa Gede Alit Saputra mengatakan pembukaan festival Semarapura 2023 akan dimeriahkan dengan Sesoalahan Barong Sebarong yang dilaksanakan di perempatan catur muka Kota Klungkung, sesolahan ini diiringi gamelan sebarung dari sanggar kayonan Klungkung.
Menurutnya serangkaian pelaksanaan Semarak Festival Semarapura tahun 2023 ini, dimana pelaksanaan festival tahun sebelum sempat ditiadakan akibat mewabahnya virus covid 19 sehingga seluruh aspek kehidupan masyarakat terdampak oleh fase pandemi, maka pada tahun 2023 ini pemerintah Kabupaten Klungkung akan membangkitkan kembali pelaksanaan Festival Semarapura, dengan mempergelarkan pentas berbagai jenis barong ke dalam sebuah garapan bertajuk Solah Barong Sabarung.
“Dimana berbagai jenis barong yang berhasil dihimpun akan berpartisipasi menari atau mesolah dalam satu pentas. Karena pementasan terdiri dari berbagai jenis barong dalam jumlah yang cukup banyak, maka kumpulan berbagai jenis barong ini disebut sabarung,” ujarnya .
Lebih jauh disebutkannya, pemilihan materi barong didasari atas filosofi barong sebagai kepercayaan umat Hindu di Bali, dimana diyakini bahwa barong dalam berbagai karakternya adalah simbol suci yang juga berfungsi sebagai media pengusir wabah penyakit atau nangluk merana. Sehingga Solah Barong Sabarung ini sangat tepat dan relevan dengan situasi saat ini. Disisi lain, barong juga merupakan simbol energy dan kekuatan atas sebuah kemenangan. Hal ini seiiring dengan semakin landainya wabah pandemic, karena keberhasilan pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana ini, sehingga masyarakat di Kabupaten Klungkung khususnya sudah kembali dapat menjalankan kehidupan seperti sediakala.
Pementasan Solah Barong Sabarung ini akan dipentaskan di titik nol Catus Pata Kota Semarapura dengan menampilkan 40 peserta penari barong dari selurung komunitas barong yang berada di Kabupqten Klungkung,dan pementasan tersebut pada saat transisi waktu tepat sandyakala. Pemilihan waktu ini erat kaitannya dengan kesucian tempat yaitu Catus Pata dan mistisnya waktu pertemuan antara sore dan malam hari, karena saat waktu itulah dianggap sakral dan tenget, yang dipercaya sebagai waktunya bhuta kala mengganggu manusia dan yoganya para dewa. Sehingga kala itu pula dilakukan penyomian sebagai upaya menteralisir bhuta kala.
Pementasan ini akan ditata dengan konsep pementasan Catur Lawa Tapak Dara , yaitu dengan pementasan dibagi pada ke empat penjuru mata angin diantaranya Lawa Kaja, Lawa Kangin, Lawa Kelod dan Lawa Kauh.
“Sedangkan pada pancer madyaning Catus Pata juga akan dilakukan pementasan pengawit sebagai satu kesatuan pentas yang akan digarap oleh Sanggar Kayonan Klungkung,” tandasnya
Pementasan Solah Barong Sabarung ini, akan diiringi oleh 1 (satu) barung gamelan Semar Pegulingan dari Sanggar Kayonan Klungkung, yang akan ditata sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan pentas nanti. (855)