MANILA | patrolipost.com – Adaptasi. Kata itu bakal jadi kunci keberhasilan timnas Indonesia untuk mengalahkan Filipina di laga terakhir fase grup A Piala AFF 2022, Senin (2/1/2023).
Indonesia akan bertanding di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina. Rachmat Irianto dkk harus membiasakan diri dengan venue pertandingan yang menggunakan lapangan sintetis.
Apalagi, sejauh ini Indonesia sangat jarang berlatih ataupun bertanding di lapangan sintetis. Alasan itu juga yang kemudian membuat PSSI memutuskan memberangkatkan skuad Garuda lebih awal.
Timnas Indonesia sudah tiba di Filipina sejak Jumat (30/12). Tim langsung mencoba lapangan pertandingan tadi malam (31/12).
Ilija Spasojevic mengungkapkan, bertanding di lapangan sintetis sangat tidak ideal bagi timnas. Sebab, mayoritas pemain timnas tidak terbiasa dengan lapangan sintetis. Khususnya di Liga 1.
”Aliran bola, kontrol bola, cara lari jauh berbeda. Karena itu, kami bersyukur bisa datang lebih awal dan mencoba lapangan di sini,” jelas striker timnas tersebut.
Namun, Spasojevic mengaku sebisa mungkin membiasakan diri dengan lapangan sintetis. Tidak ada pilihan lain bagi timnas. ”Kami harus kerja lebih maksimal di sini. Semoga bisa mencapai target,” harapnya.
Hal yang sama dikatakan kiper timnas Indonesia Nadeo Argawinata. Menurut dia, rekan-rekannya memang harus beradaptasi dengan Stadion Rizal Memorial. ”Semoga tidak jadi masalah besar. Kami siap,” tegasnya.
Soal Filipina, Nadeo menjelaskan bahwa pertandingan akan berlangsung sengit. Dia memprediksi lawan akan banyak memanfaatkan postur tinggi pemainnya untuk menggempur Indonesia.
Head to Head Filipina vs Indonesia
Sepanjang pelaksanaan Piala AFF sejak 1996, Indonesia dan Filipina telah bentrok delapan kali. Hasilnya dikuasai tim Merah Putih dengan lima kemenangan, dua kali imbang, dan hanya sekali kalah.
Pertemuan pertama Indonesia dan Filipina di Piala AFF terjadi pertama kali pada Piala AFF 1998. Dalam duel pada 27 Agustus 1998 tersebut tim Garuda menang dengan skor telak 3-0.
Skor 3-0 tercipta dalam pertandingan Piala AFF 2000. Berikutnya, di Piala AFF 2002, Timnas Indonesia membuat sejarah dengan menang 13-1. Ini menjadi rekor kemenangan terbesar Piala AFF hingga saat ini.
Ketika itu Bambang Pamungkas dan Zaenal Arief sama-sama mencetak empat gol ke gawang Filipina. Budi Sudarsono, Bejo Sugiantoro dan Imran Nahumarury juga ikut mencetak gol.
Kekalahan tersebut membuat Filipina sangat terpukul. Mereka mulai melakukan perbaikan mendasar. Program naturalisasi yang sukses dilakukan Singapura dan Indonesia pun digalakkan.
Hasilnya Timnas Indonesia tak bisa lagi menang besar. Pada pertemuan di Piala AFF 2010 misalnya, Indonesia hanya bisa menang 1-0 dalam laga tandang dan kandang babak semifinal. Bahkan setelah itu, tepatnya di Piala AFF 2014, untuk kali pertama dalam sejarah Filipina akhirnya bisa menumpas Indonesia. Tak tanggung-tanggung tim Garuda dilumat dengan skor 4-0.
Setelah itu, dalam pertemuan 2016 dan 2018, Indonesia belum bisa lagi mengalahkan Filipina. Pada edisi 2016 berakhir dengan skor imbang 2-2 dan dalam edisi 2018 berakhir sama kuat 0-0. Apakah Timnas Indonesia bisa kembali menang atas Filipina? Yang pasti The Azkals tidak ingin kembali dipermalukan di kandang. (305/jpc/cnn)
Rekor Filipina vs Indonesia Piala AFF
27/8/1998: Indonesia 3-0 Filipina
6/11/2000: Indonesia 3-0 Filipina
23/12/2002: Indonesia 13-1 Filipina
16/12/2010: Filipina 0-1 Indonesia
19/12/2020: Indonesia 1-0 Filipina
25/11/2014: Filipina 4-0 Indonesia
22/11/2016: Indonesia 2-2 Filipina
25/11/2018: Indonesia 0-0 Filipina