JAKARTA | patrolipost.com – Film Kartini yang diproduksi oleh Hanung Bramantyo memberikan pesan luas kepada khalayak akan pentingnya literasi. Semangat literasi Kartini, kata Hanung, menjadi pengingat bangsa Indonesia bahwa menulis dan membaca adalah dasar dari sebuah pendidikan.
“Literasi menjadi penting sekali. Itu yang mendasari kenapa Kartini menjadi seorang pahlawan yang harus diperingati,” ujar Hanung saat acara nonton bareng Film Kartini secara virtual, Sabtu (24/04/2021).
Raden Ajeng Kartini, kata Hanung, menjadi sosok pahlawan yang turut menggerakan roda perekonomian di Kabupaten Jepara. Saat itu, kerajinan ukir kayu dianggap sebagai sebuah kerajinan kampung. Banyak warga desa tidak mau mengukir wayang karena takut dikutuk.
Pesan yang disampaikan Kartini menurutnya, mampu mengangkat citra kerajinan ukiran Jepara menjadi seperti sekarang. Bahkan, di tahun-tahun pada masa kiprah RA Kartini, kerajinan ukir dari Desa Mukirsari, Kabupaten Jepara telah dikirim ke Belanda.
“Melalui Kartini, mereka (masyarakat) diberikan semacam motivasi bahwa ini boleh, tidak melanggar apapun,” kata Hanung.
Tokoh sentral dalam film garapan Hanung Bramantyo ini diperankam oleh Dian Sastrowardoyo. Terpilih sebagai pemeran utama, kata Dian, merupakan sebuah anugerah tersendiri. Dari kesempatan yang didapatnya, aktris yang sebelumnya populer di film ‘Pasir Berbisik’ itu mengaku, dapat membaca seluruh tulisan RA Kartini.
“Tulisan-tulisannya sangat menginspirasi saya, karena dia pantang menyerah di saat hidupnya dalam keadaan tidak ada harapan,” kata Dian Sastro.
Aktivis perempuan dan penulis Kalis Mardiasih juga memberikan tanggapannya setelah menonton film tersebut. Menurut Kalis, Kartini mampu mendefinisikan dirinya sendiri, nilai-nilai yang dipercayainya, mimpi-mimpi yang sudah dibangun serta perjuangan dengan segala tantangan yang dihadapi.
“Dari latar belakang apapun dia berasal, dia berani selalu mempertanyakan siapa kamu, dan untuk apa kamu ada, dan bagaimana kamu memperjuangkan, tentunya dengan pengetahuan dan keberanian,” kata Kalis.
Sementara, Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ainun Na’im mengatakan, film Kartini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengenal ketokohan RA Kartini. Tujuan nonton bareng film Kartini ini adalah untuk mengedukasi kesetaraan dalam hal pendidikan terutama untuk perempuan Indonesia.
“Juga mendorong kepercayaan diri perempuan dalam berkarya dan menumbuhkan semangat perempuan untuk berkarya di berbagai bidang serta membangkitkan kualitas hidup perempuan,” kata Ainun.
Tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) menggelar nonton bareng Film Kartini secara virtual yang dihadiri oleh 4.000 penonton dari berbagai kalangan. (pp03)