LABUAN BAJO | patrolipost.com – Perjuangan untuk meraih cita cita setinggi langit ternyata masih menjadi hal yang tak mudah bagi lima pelajar sekolah dasar (SD) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bagaimana tidak, di saat anak anak seusia mereka di sejumlah kota besar di Pulau Jawa yang sangat mudah mendapatkan akses pendidikan, lima sekawan ini harus bersusah payah agar salah satu faktor penting yakni bangunan sekolah yang menjadi tempat menempa ilmu harus diperjuangkan oleh mereka yang seharusnya tidak mendapatkan tanggung jawab seberat itu.
Dengan latar belakang suasana Indonesia Timur, tepatnya di Labuan Bajo dan sekitarnya, film ini menceritakan kisah suka duka empat orang anak yang bersekolah bersama bernama Kobus (Martinus) si Jago Bola, Noel (Yassen Omar) bersuara merdu menyanyi, Moe (Ferdinand) yang pintar Matematika dan Jose (Obinna) yang terobsesi olahraga tinju.
Ke-empat sahabat ini dalam cerita akhirnya berteman dengan Christal (Amanda) anak yang pintar bermain piano, yang dikira sebagai anak baru sombong, pindahan dari Jakarta.
Mereka berlima itulah yang berupaya bahu membahu berjuang supaya sekolah tempat mereka belajar tidak jadi ditutup karena alasan tertentu. Dan semangat mengikuti kompetisi untuk mewakili sekolah sebagai syarat perjuangan mereka mempertahankan sekolah mereka.
Hingga akhir bahagia atas perjuangan yang tidak sia-sia itu bisa mereka rasakan berlima, dengan deklarasi pertemanan di Bukit Bintang, yang menyatukan bahwa mereka adalah Lima Bintang Timur.
Film Lima Bintang Timur berlokasi shooting di daerah Labuan Bajo dan sekitarnya, seperti dataran tinggi wilayah Rekas dan Gereja Noa di dalam desa namun mempunyai tekstur yang keren, juga para pemeran film ini beradegan di lepas pantai dan kampung nelayan sekitar Golomori.
Keindahan alam Indonesia Timur yang ditampilkan dalam film ini juga ada bukit di Bajo yang dibuat menjadi set perkampungan sebagai tempat tinggal Noel, Kobus dan Jose yang berlatar belakang pemandangan laut Labuan Bajo yang luas. Ada sebuah Bukit Rahasia tempat anak-anak Lima Bintang Timur berdeklarasi dengan pemandangan luas baik lautan dan perbukitan indah.
Di sini kita bisa melihat karakter dan keindahan alam Labuan Bajo yang spektakuler film ini didukung oleh beberapa aktor dan aktris antara lain; Dimas Aditya & Imelda Therine sebagai Papa & Mama Christal, juga ada comedian Jenda, Musisi Melly Manuhutu, Nugie.
Selain itu berperan sebagai Papa Kobus adalah Yosef Afrianus, Papa Noel adalah Wawan Loso, Papa Moe adalah Unang Bagito, Papa Jose adalah Rizky Hanggono, Irene adalah Shakyra, Ibu Guru Asri adalah Sahira Anjani, Bensan adalah Husni Ramdan, Pastur diperankan Nikolaus Sada.
Film Lima Bintang Timur merupakan film produksi KG Pictures, rumah produksi yang sebelumnya juga sukses memproduksi film Ku Kejar Mimpi. Film yang akan tayang di bioskop di awal tahun 2024 ini merupakan salah satu film yang turut mengangkat sisi budaya daerah timur Indonesia, khususnya kebudayaan Manggarai di Labuan Bajo.
Eksekutif Produser dari KG Pictures Yocke Kaseger menjelaskan film Lima Bintang Timur merupakan sebuah film bertema keluarga dan berkaitan erat dengan anak-anak yang diangkat dari sebuah ceritera di Labuan Bajo dengan adat istiadatnya yang lebih unik dan khas.
“Memang ini film keluarga, film anak-anak yang kita angkat dari ceritera di Labuan Bajo ini. Terutama karena saya kira di sini adat istiadatnya lebih unik ya,” ungkapnya.
“Maka itulah kita membuat film itu di sini (Labuan Bajo) dan untuk yang saya lihat di sini sih banyak yang bisa diangkat. Dengan adanya film ini dan semoga bisa berkelanjutan dan lebih bagus lagi. Dan kami harap untuk film ini akan menjadi salah satu film kebudayaan kita di Indonesia ini karena ya kita pengen bikin sesuatu karya yang berbeda,” lanjutnya.
Film ini kata dia, diharapkan memberikan pesan kepada orangtua agar lebih mendekatkan diri kepada anak-anak. Terutama jelasnya, tentang cita-cita anak yang ada di dalam diri mereka yang harus dikembangkan oleh orangtua.
“Melalui film ini diharapkan dapat memberikan pesan-pesan kepada orangtua untuk lebih mendekatkan diri kepada anak-anak. Dan mungkin ya cita-cita anak-anak yang ada dalam diri mereka itu, kita sebagai orang tua harus lebih mengembangkan,” pintanya.
Yocke mengatakan, di zaman modern ini kebanyakan orangtua lebih banyak mementingkan pekerjaan daripada anak-anak atau keluarga. Dengan film ini, diharapkan memberi pesan kepada orangtua untuk mendekatkan diri dengan anak-anak.
“Saya kira seperti itulah dan memang kita di zaman yang modern seperti ini lebih banyak mementingkan pekerjaan daripada anak-anak atau keluarga. Harapan kita dengan film ini kita bisa ya bukan kita mengajari tapi memberikan pesan bahwa cobalah sebagai orangtua kita lebih mendekatkan diri kepada anak-anak,” harap Yocke.
Untuk diketahui, film keluarga yang berjudul Lima Bintang Timur sudah memulai kegiatan shooting sejak tanggal 27 November 2023 di Labuan Bajo dan sekitarnya.
Ide cerita film ini diprakasai oleh Sandy Patria selaku Produser Creative dari KG Pictures yang skenarionya dibuat oleh Penulis Anggoro Saronto. Film Lima Bintang Timur digarap langsung oleh dua Sutradara Benny Rachmadani & Annisa Meutia, dengan Director Of Photography Rama Hermawan.
Dengan iringan aransemen lagu-lagu yang digarap oleh pemusik Jerrico Escondore Vanditya akan menambah semangat di setiap scene film ini. Pastinya lagu-lagunya akan menjadi hits di berbagai platform musik. (334)