LABUAN BAJO | patrolipost.com – Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat saat ini tengah menyiapkan skema penataan food court Kampung Ujung yang akan menjadi sentra destinasi wisata kuliner di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Akan dibukanya kembali sentra kuliner Kampung Ujung Labuan Bajo ternyata mendapatkan respon yang tinggi dari pelaku UMKM kuliner yang ada baik dalam maupun luar wilayah NTT.
Hal ini dibuktikan dengan total terdapat 302 pelaku usaha kuliner yang ikut mendaftar pasca dibukanya pendaftaran secara online oleh Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Nakertranskop dan UKM) Kabupaten Manggarai Barat akhir Februari lalu.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Nakertranskop dan UKM) Kabupaten Manggarai Barat Theresia P Asmon menyampaikan animo pelaku usaha kuliner ini terbilang sangat tinggi mengingat jumlah lapak yang hanya disiapkan oleh pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, melalui Perumda Bidadari hanya berjumlah 40 buah.
“Kalau yang dihitung mendaftar itu ada 302 usaha kuliner untuk kurang lebih 40 tempat,” ujarnya.
Kepala Dinas yang akrab disapa Ney ini menyebutkan, saat ini pihaknya tengah merampungkan proses seleksi administrasi berkas para pendaftar. Dari ratusan pendaftar sebagian besar merupakan pelaku usaha kuliner yang berasal dari dalam wilayah NTT dan sebagian kecil berasal dari luar wilayah NTT.
“Rata – rata memang antusias, para pendaftar banyak dari jenis usaha menu lokal. Ada yang dari luar. Tapi nanti akan tersaring sendiri. Rata – rata dalam wilayah NTT,” ujar Ney.
Ney menyebutkan dalam proses seleksi, pihaknya menerapkan berbagai persyaratan para peserta yang harus dipenuhi para peserta, diantaranya adalah persyaratan untuk mengutamakan pelaku usaha yang berasal dari wilayah Kabupaten Manggarai Barat.
“Jadi prosesnya masih berlangsung, dari 300 sekian dan untuk prioritasnya untuk warga masyarakat Manggarai Barat, itu salah satu syarat utama,” tuturnya.
Adapun persyaratan lainnya adalah memiliki izin usaha di sektor yang sama dengan bisnis kuliner, memiliki NPWP, serta telah lama menggeluti bisnis kuliner. Ney menjelaskan, persyaratan terakhir ini dianggap sangat penting karena Food Court Kampung Ujung Labuan Bajo dirancang agar langsung digunakan seketika para peserta dinyatakan lolos tahapan kurasi.
“Ada kriteria lain, misalnya dia sudah lama berusaha, karena kampung ujung tidak di setting untuk uji coba tapi untuk langsung jalan. Pokoknya dia sudah menggeluti bisnis itu sudah sejak lama dan jika sudah lolos kurasi langsung jalan,” ucapnya.
Guna memaksimalkan jumlah lapak yang hanya tersedia 40 buah, Dinas Nakertranskop dan UKM bersama Perumda Bidadari juga membahas rencana memberlakukan opsi penjualan kedalam 2 jadwal, pagi dan malam hari. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengakomodir serta memberikan akses bagi pelaku usaha agar mendapatkan tempat untuk berjualan.
“Standnya memang 40, tapi kalau kita buat skema pagi dan malam itu nanti bisa lebih. Ini masih menjadi pembahasan karena pendaftar sangat banyak dan ada yang khusus daftar untuk pagi dan ada yang mendaftar khusus untuk siang, ini yang sedang disiapkan bersama Perumda, untuk skema pagi dan siang, infrastrukur yang di bangun seperti apa, skema desain kontainernya, biar bisa tau berapa banyak yang harus kita akomodir. Jadi prosesnya masih berlangsung,” jelas Ney.
Skema lain yang turut dibahas adalah akses berjualan khusus bagi para pelaku usaha pemula yang gagal mendapatkan akses utama di Food Court Kampung Ujung Labuan Bajo.
“Sudah didiskusikan konsep lain juga seperti disediakan space lain untuk mulai dulu (bagi pemula), karena ini nanti ada evaluasi terus menerus bukan berarti selamanya, kalau memang dari sisi omzet tidak menguntungkan pasti diganti. Sehingga bagi yang tidak lolos di Kampung Ujung nanti mungkin ada tempat lain yang disiapkan untuk mulai dulu,” ujarnya.
Ney melanjutkan, proses seleksi administrasi diharapkan segera rampung sehingga bisa langsung masuk ke dalam tahap kurasi produk yang nanti akan dilakukan oleh Perumda Bidadari.
“Mekanisme pendaftaran online sudah dibuka sejak akhir Februari. Sekarang kami sedang verifikasi berkas karena ini merupakan kerjasama antara dinas dengan Perumda, karena Perumda yang akan nanti mengelola, Perumda sendiri sekarang sedang proses penyiapan mekanisme kurasi produknya nanti seperti apa dan persiapan infrastruktur fasilitas, kami berharap jarak waktu antara pengumuman, proses pendaftaran, administratif teknis sampai dengan tanda tangan dan lain – lain tidak lama,” tutupnya. (334)