Gagasan Gencatan Senjata Rusia-Ukraina, Zelenskiy Ejek Putin karena Sepakat dengan Trump Terkait Hal Ini

presiden rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin. (ist)

MOSKOW | patrolipost.com – Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia mendukung usulan AS untuk gencatan senjata di Ukraina. Namun, Putin meminta klarifikasi terkait sejumlah persyaratan yang berdampak pada dikesampingkannya kemungkinan untuk cepat mengakhiri pertempuran antara Rusia dan Ukraina. Hal ini dikatakan Putin di Moskow, Kamis (13/3/2025).

Namun, Putin yang mulai melunak dan sepakat dengan usulan AS untuk gencatan senjata justru mendapat ejekan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Menurut Zelenskiy, Putin tidak sepakat namun takut untuk memberi tahu Presiden AS Donald Trump.

Bacaan Lainnya

“Itulah sebabnya di Moskow mereka memaksakan gagasan gencatan senjata dengan syarat-syarat ini, sehingga tidak terjadi apa-apa sama sekali, atau agar hal itu tidak terjadi selama mungkin,” kata Zelenskiy dalam pidato video malam harinya.

Invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari 2022 telah menewaskan dan melukai ratusan ribu orang, membuat jutaan orang mengungsi, menghancurkan kota-kota, dan memicu konfrontasi paling tajam selama beberapa dekade antara Moskow dan Barat.

Melansir Reuters, dukungan Putin terhadap usulan gencatan senjata AS tampaknya dirancang untuk memberi sinyal niat baik kepada Washington dan membuka pintu untuk pembicaraan lebih lanjut dengan Presiden AS Donald Trump.

Namun, Putin mengatakan banyak detail penting yang perlu diselesaikan dan kesepakatan apa pun harus mengatasi akar penyebab konflik. Rusia menyebut invasinya tahun 2022 sebagai “operasi militer khusus” yang dirancang untuk “mendenazifikasi” Ukraina dan menghentikan perluasan NATO.

“Kami setuju dengan usulan untuk menghentikan permusuhan, idenya sendiri benar, dan kami tentu mendukungnya,” ungkap Putin kepada wartawan di Kremlin.

“Namun, kami beranggapan bahwa penghentian ini harus sedemikian rupa sehingga akan mengarah pada perdamaian jangka panjang dan akan menghilangkan penyebab awal krisis ini,” tandasnya.

Ia kemudian menyebutkan sejumlah masalah yang menurutnya perlu diklarifikasi. Putin juga berterima kasih kepada Trump, yang mengatakan bahwa ia ingin dikenang sebagai pembawa damai, atas upayanya untuk mengakhiri perang. Baik Moskow maupun Washington kini menggambarkan konflik tersebut sebagai perang proksi yang mematikan yang dapat meningkat menjadi Perang Dunia Ketiga.

Trump, yang mengatakan bahwa ia bersedia berbicara dengan pemimpin Rusia melalui telepon, menyebut pernyataan Putin “sangat menjanjikan” dan mengatakan bahwa ia berharap Moskow akan “melakukan hal yang benar.”

Trump mengatakan bahwa Steve Witkoff, utusan khususnya, terlibat dalam pembicaraan dengan Rusia di Moskow mengenai usulan AS, yang telah disetujui oleh Kyiv.

Presiden AS mengatakan bahwa diskusi pada hari Kamis tersebut akan menunjukkan apakah Moskow siap untuk membuat kesepakatan.

“Sekarang kita akan melihat apakah Rusia ada di sana atau tidak, dan jika tidak, itu akan menjadi momen yang sangat mengecewakan bagi dunia,” imbuh Trump.

Kesepakatan Mengenai Wilayah Rebutan

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas mengatakan pada hari Kamis bahwa ia berpikir Rusia kemungkinan akan sepakat untuk gencatan senjata tetapi dengan syarat-syarat.

Berbicara dengan kepada wartawan di sela-sela pertemuan puncak Menteri Luar Negeri G7 di Kanada, Kallas mengatakan AS telah memberi tahu para anggota bahwa mereka memahami bahwa Rusia mungkin sedang bermain-main untuk memperpanjang proses gencatan senjata tersebut.

Setiap penundaan akan memberi Rusia lebih banyak waktu bagi pasukannya untuk mendorong pasukan Ukraina terakhir keluar dari wilayah Kursk barat, Rusia. Moskow juga menuntut agar Kyiv secara permanen menyerahkan wilayah yang diklaim oleh Rusia, sebuah posisi yang ditolak Ukraina.

Ukraina dan sekutunya menggambarkan invasi Rusia tahun 2022 sebagai perampasan tanah bergaya kekaisaran, dan Zelenskiy telah berulang kali bersumpah untuk mengalahkan pasukan Rusia. Pasukan Rusia menguasai hampir seperlima wilayah Ukraina dan telah bergerak maju sejak pertengahan 2024.

Trump mengatakan pemerintahannya telah membahas lahan apa yang akan dipertahankan atau dirampas Ukraina berdasarkan penyelesaian apa pun serta terkait pembangkit listrik terbesar di wilayah sengketa yang merujuk fasilitas Zaporizhzhia yang diduduki Rusia di Ukraina, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa. (pp04)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *