Gali Tanah Pekarangan, Temukan Tulang Manusia

SEMARAPURA | patrolipost.com – Warga Pesinggahan, Dawan, Klungkung dihebohkan penemuan tulang belulang manusia, Kamis (27/6) di pekarangan rumah milik I Wayan Rati ( 70), Banjar Sangluh Desa Pesinggahan. Menurut Suastika diduga tulang manusia itu korban keganasan PKI di masa lalu.

Kasubag Humas Polres Klungkung AKP Ketut Ardana menyatakan, penemuan tulang belulang ini  pertama kali  oleh I Komang Suastika sekira pukul 09.30 Wita. Tulang manusia itu ditemukan ketika Suastika melakukan penggalian di pekarangan rumahnya dengan kedalaman kurang lebih 2 meter.
Awal penemuan, ketika saksi Komang Suastika melakukan pengerukan tanah sekitar pukul 08.00 Wita di pekarangan rumah. Tanah dikeruk sedalam 2 meter, rencananya setelah selesai pengerukan akan dilakukan penyenderan tanah. Namun sekitar pukul 09.30 Wita Suastika terkejut karena pada saat mencangkul tanah menemukan tulang yang diduga tulang manusia.
Kemudian Suastika memanggil saksi Rubig (70), warga desa yang sama kemudian bersama-sama mengumpulkan tulang tersebut dan dipindahkan ke suatu tempat. Selanjutnya Komang Suastika melaporkan temuan tulang belulang tersebut ke Babinkamtibmas Desa Pesinggahan.
Menurut keterangan Komang Suastika, sekitar 5 bulan lalu diperkirakan bulan Januari 2019, dirinya juga menemukan hal yang sama saat menggali tanah di sekitar tempat tersebut. Namun pada saat itu pihak keluarganya memutuskan untuk membuang tengkorak tersebut ke sungai di wilayah Kabupaten Buleleng. Hal itu sesuai hasil petunjuk orang pintar saat itu.
Atas kejadian itu Suastika merasa aneh, mengapa di pekarangan rumahnya ada tulang belulang manusia. Menurut sumber setempat, ada warga yang pernah mendengar cerita orangtua mereka yang sudah meninggal, bahwa di wilayah sekitar Sangluh dan seputar Pantai Pesinggahan diduga menjadi ladang pembantaian di zaman penumpasan PKI.

Terkait rumor tersebut, dibantah Perbekel Desa Pesinggahan Nyoman Suastika. Saat terjadi peristiwa G 30 S PKI (tahun 1965, red), kata Suastika, dirinya masih balita dan tidak pernah mendengar peristiwa pembantaian itu. Dia malah menduga yang ditemukan itu bukan tulang manusia.

“Saya sudah menugaskan babinsa dan petugas desa untuk mendatangi lokasi yang diduga penemuan tulang belulang manusia tersebut. Yang jelas tulang belulang tersebut sudah dibawa ke Polsek Dawan untuk diidentifikasi,” ujarnya. (sug)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.