PADANG | patrolipost.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui jumlah korban jiwa akibat galodo (banjir bandang) dan lahar dingin di Sumatera Barat hingga Senin (13/5) siang, tercatat sebanyak 44 warga tewas dan 15 orang belum ditemukan.
“Per pukul 13.00 WIB korban meninggal dunia 44 jiwa,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari kepada wartawan, Senin (13/5).
Ia merincikan, 19 orang meninggal dari Kabupaten Agam, 14 orang meninggal dari Kabupaten Tanah Datar, 2 orang meninggal dunia dari Padang Panjang, 1 orang meninggal dunia dari Kota Padang, dan 8 orang meninggal dari Padang Pariaman.
Selain korban jiwa, pria yang akrab disapa Aam itu menyebutkan sebanyak 71 rumah tersapu bersih akibat banjir bandang dan 125 rumah rusak sedang.
“71 rumah yang tersapu bersih jadi hilang sekali, 125 rumah rusak sedang dan 32 rumah rusak ringan. Ini termasuk bencana hidrometrologi dengan korban jiwa paling banyak,” ungkapnya
Di sisi lain, sebanyak 15 orang masih dilaporkan hilang akibat galodo tersebut. Aam memastikan, petugas masih melakukan proses evakuasi untuk mencari 15 orang tersebut.
Sebelumnya, wilayah terdampak akibat banjir bandang pun meluas menjadi enam kecamatan dari sebelumnya hanya tiga kecamatan.
Kecamatan tersebut di antaranya Kecamatan Sungai Pua di kelurahan Pasar Usang dan Kelurahan Silaing Bawah, Kecamatan Canduang, Nagari Koto Bukik Batabuah, Kecamatan IV Koto, Nagari Koto Tuo, serta Kecamatan Ampek Angkek, Kecamatan Malalak, dan Kecamatan Palembayan. (305/jpc)