BANGLI | patrolipost.com – Hampir sebulan material berupa akar pohon beringin berikut tanah menutup sebagian badan jalan di perempatan Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli. Kondisi ini dikeluhkan warga karena dengan tertutupnya sebagian badan jalan menyebabkan terganggunya arus lalin terutama saat jam masuk maupun bubaran sekolah.
Menurut warga Dusun Tambahan, Dewa Raka, sebelum akar berikut dahan pohon beringin tersebut tumbang sempat terbakar. Selang beberapa hari setelah terbakar, pohon yang masih tersisa dahan berikut akarnya longsor.
“Pasca longsor petugas kepolisian memang sempat turun dan hanya memasang police line,” ujar Dewa Raka, Minggu (8/12).
Dampak material longsor yang tidak diangkut, selain mengganggu kelancaran arus lalu lintas juga sangat membahayangkan para pengguna jalan karena titik longsoran tepat pada posisi di jalan menikung.
“Kalau jam masuk dan bubaran sekolah arus lalin sampai macet,” kata Dewa Raka.
Bertalian dengan kondisi itu, pihaknya meminta agar instasi terkait segera melakukan evakuasi terhadap material longsoran tersebut. “Kami meminta agar material longsor tersebut segera dievakuasi. Kami tidak ingin material baru dievakuasi, setelah jatuh korban,” tegasnya.
Terpisah Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli, Ketut Agus Sutapa mengatakan, terkait material longsor yang menutup akses jalan ranahnya ada di Dinas Pekerjaan Umum. Namun demikian dia tidak berani memastikan terkait status jalan tersebut apakah jalan tersebut berstatus jalan provinsi atau kabupaten.
“Untuk lebih jelasnya tanya ke dinas PU saja. Memang untuk jalan arah Barat-Timur (Tembuku- Rendang, Karangasem adalah jalan provinsi. Tapi untuk jalan dari arah Selatan-Utara apakah desa atau kabupaten kami kurang tau,” ujarnya.
Sementara Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan kawasan Permukiman (PUPR Perkim) Bangli, I Made Soma belum bisa dikonfirmasi. (750)