Gebyar Stunting di Balai Banjar Tengah Desa Dawan Klod Klungkung

stunting 44444
Pj Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika membuka kegiatan Gebyar Stunting yang dilaksanakan di Balai Banjar Tengah Desa Dawan Klod Kecamatan Dawan, Rabu (10/7/2024). (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Dari Jakarta Convention Center (JCC), secara daring virtual, Penjabat (Pj) Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika membuka kegiatan Gebyar Stunting yang dilaksanakan di Balai Banjar Tengah Desa Dawan Klod Kecamatan Dawan, Rabu (10/7/2024).

Kegiatan Gebyar Stunting ini dilaksanakan dalam rangka menyelaraskan kualitas pelaksanaan program percepatan penurunan stunting di tingkat Kabupaten Klungkung dengan keluaran (output) dan manfaat (outcome) yang jelas dan terukur.

Pj Bupati Nyoman Jendrika mengatakan, pada periode sebelumnya prevalensi kasus stunting di Kabupaten Klungkung mencapai 19,40 persen di tahun 2021, Tahun 2022 turun menjadi 7,7 persen, tahun 2023 turun menjadi 4,9 persen. Pencapaian tersebut sudah lebih rendah dari pencapaian target pemerintah di tahun 2024, di mana prevalensi stunting ditargetkan 14 persen.

Namun pihaknya mengingatkan masalah stunting di Kabupaten Klungkung masih perlu mendapatkan perhatian. Hal ini disebabkan karena masih adanya permasalahan terhadap kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, yang dapat berdampak serius pada perkembangan janin.

“Kami berharap agar kedepannya kegiatan seperti ini tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten, tetapi dilaksanakan juga oleh Pemerintah Desa yang dapat bekerja sama dengan prevalensi stunting di Kabupaten Klungkung setiap tahun mengalami penurunan. Disamping itu juga, apresiasi yang setinggi- tinginya saya sampaikan kepada para kader posyandu/kesehatan yang telah berjuang maksimal mendampingi ibu hamil dan balita serta Kepala Sekolah SMK PGRI Klungkung yang telah membantu menyediakan fasilitas dan memberikan pengetahuan kepada para kader posyandu dalam kegiatan cooking class,” ujar Pj Bupati Jendrika.

Hal senada disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali Sarles Brabar, pihaknya mengakui Kabupaten Klungkung telah menunjukkan kinerja yang sangat baik dalam penurunan stunting dari 19,4 persen (2021) kemudian 7,7 persen (2022) dan 4,9 persen (2023). Dimana di Tahun 2023 Kabupaten Klungkung menduduki tingkat pertama dengan prevalensi stunting terendah di Provinsi Bali.

“Walaupun Kabupaten Klungkung menduduki angka prevalensi stunting terendah se Bali, namun tidak boleh lengah, jangan sampai Tahun 2025 Klungkung bisa melahirkan anak stunting. Pemerintah daerah dan lintas sektor terkait harus mampu untuk memprioritaskan sumber daya yang tersedia untuk meningkatkan cakupan pelayanan kepada kelompok sasaran beresiko stunting,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Klungkung dalam laporannya menyampaikan, pelaksanaan Gebyar Stunting diikuti sebanyak 200 peserta yang terdiri dari OPD, Camat dan Lurah se-Kabupaten Klungkung, Kepala UPTD Puskesmas, Perbekel dan Bendesa Adat serta para Kader Posyandu. Kegiatan diawali dengan Bintek Cooking Class kepada Kader Posyandu yang dilaksanakan pada tanggal 8 sampai 9 Juli 2024 dalam bentuk pertemuan tatap muka dan praktek membuat olahan makanan Stunting bertempat di SMK PGRI Klungkung. Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang Kader Posyandu dari 10 desa yang ada di Kecamatan Dawan, Klungkung dan Banjarangkan.

Kegiatan Gebyar Stunting diisi dengan penyerahan bantuan kepada balita stunting, bayi kurang gizi, demo cooking class, sosialisasi tentang makanan untuk anak stunting bertempat di Balai Banjar tengah Desa Dawan Klod. (855)

Pos terkait