GIANYAR | patrolipost.com – Suara sirine tanda musibah gempa, mengejutkan para pekerja proyek pembangunan Gedung DPC PDIP Gianyar di Jalan Banteng, Buruan Gianyar, Rabu (26/5/2021). Puluhan orang berhamburan keluar gedung untuk menyelamatkan diri disusul kedatangan sejumlah unit armada evakuasi. Keseruan simulasi kemandirian masyarakat menghadapi bencana ini pun, menyedot perhatian.
Ceritanya, pagi itu aktivitas perkantoran berjalan normal, tiba-tiba gempa bumi berkekuatan 8,3 sekala richter menggoyang gedung. Puluhan orang berhasil menyelamatkan diri, namun sebagian terjebak di dalam rentuntuhan. Beberapa menit kemudian, sejumlah unit armada dari petugas kebencanaan dari BPBD, Tagana, PMI dan lainnya berdatangan ke lokasi. Namun, proses evakuasi awal difokuskan pada korban-korban yang mudah dijangkau, karena gempa susulan terus menyambung.
Seluruh tahapan simulasi ini pun dilaksanakan serius, baik oleh petugas dan fungsionaris DPC PDIP maupun petugas gabungan kebencanaan. Bagi penghuni gedung lantai tiga ini, pelaksanaan simulasi ini sangat penting selain memang adanya instruksi dari induk partainya.
“Kegiatan ini memang instruksi dari DPP. Karena itu, kami pun berkoordinasi dengan BPBD dan instansi terkait, guna muwujudkan kemandirian kami dalam menyikapi bencana,” ungkap Ketua Sekretariat DPC PDIP Gianyar I Made (Kode) Sugiarta.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta menyebut, simulasi ini merupakan kegiatan rutin bulanan yang dilaksanakan di gedung-gedung perkantoran, baik instansi pemerintah maupun non pemerintah . Kali ini, digelar di Gedung DPC PDIP Gianyar sesuai permintaan dan koordinasi dengan seluruh instansi terkait.
“Simulasi ini rutin kami laksanakan di perkantoran untuk membangun kemandirian masyarakat serta kesiapsiagaan dalam mengantisipasi bencana,” ungkapnya.
Ditegaskan, dalam menghadapi bencana dibutuhkan semangat gotong royong, kesetiakawanan, kedermawanan serta upaya preventif dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana. Sehingga, dengan latihan ini diharapkan masyarakat akan lebih siap menghadapi bencana, sehingga risiko yang diakibatkan dapat diminimalisir.
“Demkian dalam menangani korban, baik korban jiwa, luka-luka dan kerugian materiil. Tentunya semua dibawah komando dan koordinator Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),” pungkasnya. (338)