Geger! Tengkorak Berjaket Loreng Tergantung di Pohon Nangka

tengkorak 3333 ccccc
Petugas dibantu masyarakat melakukan evakuasi terhadap tengkorak berjaket loreng yang ditemukan tergantung di pohon nangka. (ist)

BANDUNG | patrolipost.com – Warga di Desa Baniwangi, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi digegerkan penemuan tengkorak manusia yang menggantung di pohon nangka. Tengkorak itu tergantung dengan sebuah jaket TNI.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, proses evakuasi penemuan sesosok mayat yang sudah menjadi tengkorak itu dilakukan pada Senin (21/8) di tepatnya di Gunung Genteng, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi. Tengkorak pertama kali ditemukan oleh Isam, seorang pedagang sayuran.

“Jadi, ada tukang dagang sedang mencari nangka muda di gunung. Nah, dia melihat tengkorak sudah tergantung di pohon nangka dengan ketinggian sekitar 5 meter,” kata Kapolsek Gegerbitung Iptu Erman dilansir, Kamis (24/8/2023).

Pihaknya lalu berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat terkait adanya dugaan orang hilang. Hasilnya, kata dia, ada salah satu warga yang melaporkan kehilangan orang atas nama EG (55).

“Jadi, korban itu telah dilaporkan ke Desa Buniwangi, sehingga dilakukan pengecekan dan ternyata benar, korban selama 2 bulan telah meninggalkan rumah dan dicari-cari oleh pihak keluarganya, tapi tidak ditemukan,” ujarnya.

Terkait jaket TNI yang ditemukan di TKP, keluarga menuturkan kepada polisi bahwa jaket itu milik korban. Meski demikian, kata dia, korban bukan anggota ataupun pensiunan TNI.

“Korban masyarakat biasa, bukan anggota TNI dan jaket loreng TNI itu adalah jaket favoritnya, setiap hari pakai itu,” ujarnya.

Polisi menduga, korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon nangka. Semasa hidupnya, korban dilaporkan mengalami depresi hingga gangguan mental.

“Jadi korban itu mentalnya agak terganggu, kadang baik (normal) dan terkadang kambuh. Dua bulan yang lalu berpamitan kepada keluarga dan tetangga. Bahkan, ia telah meminta maaf bila ada kesalahan, setelah itu pergi meninggalkan rumah,” ungkapnya.

“Nah, sekarang ditemukan sudah dalam kondisi tulang belulang dan sudah dikebumikan. Korban itu, meninggalkan istri untuk anaknya berapa jumlahnya, saya tidak tahu. Tapi, yang di rumah keluarga duka tadi ada satu anaknya dan sudah dewasa,” sambungnya

Kasi Pemerintah Desa Buniwangi, Kecamatan Gegerbitung, Deden Rahmat menambahkan kronologis hilangnya korban. Dia mengatakan, korban mengalami masalah kejiwaan sejak tiga bulan lalu dan sempat dirawat di RSUD Syamsudin SH.

Kemudian, dua bulan yang lalu bertepatan dengan hari menjelang perayaan Idul Adha, korban meninggalkan rumah dan sempat meminta maaf kepada warga. Setelah pergi dan tak kembali ke rumah, keluarga dan pemerintah setempat menyebarkan foto-foto korban.

“Kemudian disebar foto-foto di warung, tapi nggak ada yang menemukan. Kebetulan mungkin ada seseorang yang biasa ngambil sayuran buat jualan di pasar masuk ke puncak gunung. Memang posisinya kalau dari rumah (pedagang sayuran nangka muda) itu sekitar 500 meter,” kata Deden.

Dia menuturkan, kondisi korban saat ditemukan sudah berbentuk tulang belulang. Namun ada beberapa barang korban yang masih tertinggal dan menjadi penguat jika korban adalah EG, warga yang selama ini hilang.

“Keluarga dan anaknya menerima. Ciri-cirinya baju yang dia gunakan, bawa pisau dan sarung. Jadi tadi teh pas lihat meskipun sudah tulang belulang tapi masih ada itunya (pisau),” tutupnya. (305/dtc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.