YOGYAKARTA | patrolipost.com – Viral di media sosial ribuan massa dari berbagai kampus di Jogjakarta turun ke jalan melakukan aksi dengan nama Gejayan Memanggil, Senin (12/2). Dalam aksi ini, ribuan mahasiswa itu menyerukan 11 tuntutan kepada Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) UGM Nugroho Prasetyo Aditama mengatakan, tema yang diangkat dalam aksi Gejayan Memanggil adalah Hancurkan dan Adili Rezim Jokowi Selamatkan Demokrasi. Tuntutannya adalah revisi UU Pemilu dan UU Parpol oleh badan independen, serta adili Jokowi dan kroni-kroninya.
Selain itu, mahasiwa juga menuntut permintaan maaf intelektual dan budayawan yang melanggengkan politik dinasti. Stop politisasi bansos, cabut UU Cipta Kerja dan Minerba, hentikan perampasan tanah, serta hentikan operasi militer.
“Tuntaskan pelanggaran HAM dan berikan hak menentukan nasib sendiri bagi bangsa West Papua,” ujar Nugroho seperti dikutip dari jpnn, Senin (12/2).
Adapun tiga poin tuntutan terakhir massa Gejayan Memanggil adalah meminta untuk menghentikan kriminalisasi terhadap pejuang lingkungan dan demokrasi. Pengadilan HAM berupa pendidikan gratis dan pengesahan UU PRT (pekerja rumah tangga) bisa segera dilakukan.
Untuk diketahui, saat ini ribuan massa aksi sudah memadati pertigaan Gejayan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Aksi ini diawali dengan longmarch dari Bundaran UGM menuju titik kumpul simpang tiga Jalan Affandi atau Gejayan.
Nugroho menegaskan bahwa kaksi ini diinisiasi bukan dari internal BEM khususnya UGM. Tapi dari pihak lain seperti Aksi Serentak Jaringan Penggugat Demokrasi (SeJAGAD).
“Mudah-mudahan berjalan lancar, aman, dan kondusif. Kami tidak ingin anarkis, yang kami inginkan adalah mengingatkan pemerintah dan menyadarkan masyarakat akan kondisi demokrasi saat ini,” tegasnya. (305/jpc)