Gelombang Perairan Selat Lombok Capai 3 Meter, Nelayan Karangasem Tetap Melaut

AMLAPURA | patrolipost.com – Kendati kondisi cuaca di tengah perairan Selat Lombok dan di beberapa bagian perairan di Karangasem tengah dilanda gelombang tinggi, namun nelayan pesisir ujung Karangasem tetap melaut. Pasalnya, saat ini sedang musim ikan awan atau ikan tongkol.

Berdasarkan prakiraaan cuaca yang dikeluarkan oleh Kantor BMKG wilayah III Denpasar, ketinggian gelombang di perairan Utara Bali berkisar antara 0,5-2.0 meter, tinggi gelombang diperairan Selatan Bali berkisar antara 0,75-2,5 meter. Sedangkan ketinggian gelombang di perairan Selat Bali yang menjadi jalur penyeberangan ferry dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, berkisar antara 0,75-3.0 meter.
Adapun ketinggian gelombang di perairan Selat Lombok yang menjadi jalur penyeberangan ferry dari Pelabuhan Padang Bai, Karangasem-Pelabuhan Lembar, Lombok berkisar antara 0,75-3,0 meter.

Kecepatan angin berkisar antara 6-34 Kilometer perjam. Pihak BMKG juga mengeluarkan peringatan dini terkait potensi terjadinya gelombang tinggi hingga 2,0 meter di perairan Selatan Bali, perairan Utara Bali. Terkait dengan gelombang tinggi ini, pihak BMKG mengimbau para nelayan dan pelaku wisata bahari untuk mewaspadai terjadinya gelombang tinggi di perairan Selatan Bali.

Sementara itu Nurfiah, salah seorang nelayan yang juga Ketua Kelompok Nelayan Putra Bahari, ujung Pesisir Karangasem, Minggu (22/9) mengatakan, sampai saat ini para nelayan di Karangasem khususnya nelayan di pesisir Pantai Ujung masih tetap melaksanakan aktifitas melaut seperti biasa. Menurutnya saat ini kondisi cuaca di tengah perairan utamanya ketinggian gelombang laut relatif masih aman untuk melaut.

“Kalau tiga bulan lalu gelombangnya baru tinggi sampai tiga meter,” ucapnya.
Biasanya gelombang tinggi itu terjadi saat musim tangkapan ikan tuna, dan itu berlangsung dari Bulan Juli sampai September. Demi menyambung hidup, nelayan saat itu tetap berjibaku melawan gelombang untuk menangkap tuna. “Saat musim tuna, paling kecil tuna yang kita tangkap beratnya 10 Kg, dan paling besar bisa sampai 100 kilogram,” sebutnya.

Kendati nelayan saat ini masih melaut seperti biasa, namun para nelayan di Karangasem dikatakannya sudah sangat hafal dengan waktu pasang surut air laut termasuk saat gelombang tinggi mulai terjadi. “Kalau pagi, malam dan petang itu gelombangnya masih bersahabat jadi nelayan di sini akan melaut pada saat-saat tersebut. Biasanya gelombang akan mulai mengamuk pada siang hari,” lontarnya.

Dia menambahkan, saat ini sedang musim ikan awan atau ikan tongkol. Jadi para nelayan di Karangasem sedang giat-giatnya melaut untuk hasil tangkapan yang banyak. Harga ikan tuna saat ini perkilogramnya Rp 20 ribu, sedangkan harga ikan tongkol atau ikan awan Rp 15 ribu/kg. (ags)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.