MAMUJU | patrolipost.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengabarkan terdapat korban jiwa akibat gempa bumi di Majene, Sulawesi Barat. Seperti yang diketahui, Wilayah Majene diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2.
Gempa bumi tersebut masih merupakan rangkaian gempa bumi pada tanggal 14 Januari 2021 pukul 13.35 WIB, dengan magnitudo 5,9. Pusat gempa terletak pada koordinat 2,98 LS dan 118,94 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 km arah Timur Laut Majene, pada kedalaman 10 km.
Selain menimbulkan korban jiwa, gempa bumi di wilayah Majene juga menimbulkan kerusakan bangunan. Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam siaran pers BNPB pada Jumat, 15 Januari 2021.
“Laporan BPBD Mamuju, korban meninggal dunia tiga orang dan luka-luka 24 (orang). Sebanyak 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman,” tuturnya.
Menurut Raditya Jati, bangunan Hotel Maleo dan Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang berada di wilayah Kabupaten Mamuju mengalami kerusakan gempa.
Sementara itu di Majene, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan bahwa gempa bumi tersebut memicu tanah longsor. Tanah longsor terjadi di tiga titik di sepanjang poros jalan Majene-Mamuju, sehingga menyebabkan akses terputus. Selain memutus akses, longsor juga mengakibatkan kerusakan terhadap 62 rumah rusak, satu puskesmas, dan bangunan Kantor Danramil Malunda.
Saat ini, BPBD telah mendata dan mengevakuasi warga yang terdampak bencana, serta mendirikan tempat pengungsian. Menurut laporan BPBD, korban bencana membutuhkan bantuan pangan pokok, selimut, tikar, tenda, terpal, serta pelayanan medis.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), guncangan gempa Majene dirasakan di wilayah Majene pada skala IV-V MMI, Mamuju pada skala IV MMI, Mamuju Tengah pada skala III-IV MMI, serta Mamuju Tengah dan Mamuju Utara pada skala III-IV MMI.
Kemudian di wilayah Mamase dan Palu pada skala III MMI, kemudian Polewali, Parepare, dan Pinrang pada skala II-III MMI, serta Makassar dan Gowa pada skala II MMI. Hingga pukul 2.20 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan enam aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo maksimum 4,1.
Terjebak Reruntuhan
Sementara itu regu penyelamat di Mamuju, Sulawesi Barat berjibaku dengan waktu untuk menyelamatkan korban reruntuhan RS Mitra Manakarra yang ambruk akibat gempa. Kurang lebih delapan korban dilaporkan terjebak di antara reruntuhan bangunan lima lantai yang rata dengan tanah.
Muflih salah seorang Bidan di RS Mitra Manakarra mengatakan, kedelapan korban itu terdiri dari dua orang perawat, satu pegawai apotek, empat orang pasien berpasangan dan satu bayi yang berada di dalam inkubator. Mereka terjebak karena tidak sempat menyelamatkan diri saat gempa itu terjadi.
“Empat korban terdeteksi masih hidup, karena beberapa saat yang lalu, saat subuh mereka masih meminta pertolongan. Sedangkan empat lainnya belum diketahui kondisinya,” katanya, Jumat (15/01/2021).
Seorang anggota tim penyelamat, Ibnu Imat Totori menjelaskan, mereka kesulitan untuk menyelamatkan korban gempa. Tidak adanya alat berat menyulitkan mereka untuk mengevakuasi korban dari reruntuhan beton.
“Saat ini kita masih berusaha dengan alat seadanya. Kita sangat membutuhkan alat berat untuk memindahkan beton-beton ini,” ujar Imat.
Imat menambahkan, saat ini pihaknya sudah menghubungi pihak terkait untuk membantu korban gempa dalam proses evakuasi. Sebelum bantuan datang, mereka tetap berusaha untuk menyelamatkan korban. (305/prc/lpc)