SUKABUMI | patrolipost.com – Masyarakat Sukabumi gempar. Berawal dari kematian NP, seorang bocah perempuan berusia 5 tahun, terungkap bahwa pembunuhnya adalah ibu angkatnya sendiri SR (36) bersama dua anak laki-lakinya yang berusia 14 dan 16 tahun.
Lebih gila lagi, ternyata sang ibu memiliki prilaku seks menyimpang, menyetubuhi kedua anak kandungnya itu (inses). Hal itu dilakukannya karena suaminya tidak mampu lagi memenuhi syahwatnya karena usia mereka terpaut 30 tahun.
Fakta ini terungkap setelah polisi berhasil mengungkap pelaku pembunuh NP (5) yang mayatnya ditemukan mengambang di sungai. Hasil penyelidikan polisi, bocah malang itu dibunuh dan diperkosa oleh kedua kakak angkatnya atas suruhan ibunya sendiri. Sang ibu angkat tega melakukan hal itu karena cemburu, kedua anak kandungnya itu lebih suka menyetubuhi si bocah daripada ibu kandungnya sendiri.
Di depan awak media, Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menanyai alasan SR soal aksinya yang tega melakukan hubungan inses dengan kedua anaknya. “Nggak tahu, Pak, saya kepengin saja (melakukan inses),” ujar SR di Mapolsek Cibadak, Selasa (24/9/2019) seperti diberitakan detik.com.
SR lalu menceritakan soal suaminya yang sudah tidak mampu lagi memuaskan hasrat seksualnya. Usia suaminya, yang juga ayah kedua anaknya itu, terpaut 30 tahun.
“Bapaknya (suami) sudah nggak sanggup lagi. Yang ajak untuk begituan ke anak-anak ya saya duluan. Spontan gitu aja, pas pertama lagi nonton TV,” ujar SR.
Sang Ibu mengajak anak-anaknya berhubungan badan saat suaminya sedang tidak ada di rumah. Suaminya diketahui bekerja serabutan dan lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah. Tanpa malu, SR menceritakan bagaimana ia dan putra-putranya berhubungan badan.
Dua putra SR yang berusia 16 dan 14 tahun hanya menunduk saat pengakuan mengalir dari ibu kandung mereka. Sesekali mereka menutup mata.
“Lebih banyak begituan dengan yang gede, karena sudah gede (dewasa) sama yang 16 tahun tiga kali. Kalau sama yang 14 tahun dua kali,” ujarnya.
Polisi menyangsikan pengakuan SR. Hasil keterangan berbeda diperoleh polisi dari anak-anak kandungnya. Hubungan ises itu sangat sering mereka lakukan, bahkan beberapa kali secara bersamaan (bertiga).
“Dugaan keterangan sementara hal itu sudah sering dilakukan, bahkan pernah dilakukan bertiga. SR lebih dulu merangsang anak-anaknya. Untuk rentang waktunya masih kita dalami,” kata Nasriadi. (red)