BANDUNG | patrolipost.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyinggung suporter anak-anak di bawah umur. Hal ini disampaikannya saat bertemu dengan suporter Persikas Subang yang sempat membuat kegaduhan beberapa waktu lalu.
Dedi Mulyadi pun menyampaikan pesannya kepada pengelola suporter untuk tidak melibatkan anak-anak dalam bentuk kegiatannya. “Pokoknya gini, saya minta kepada siapapun, yang melakukan pengelolaan supporter, jangan melibatkan anak-anak di bawah umur,” kata Dedi, Minggu (1/6).
Menurutnya, hal ini lantaran semua aktivitas anak-anak harus mendapatkan izin orang tua dan tak boleh keluar rumah tanpa pendampingan orang tua. Bahkan, banyak anak-anak di bawah umur yang masih berstatus pelajar.
“Banyak anak-anak di bawah umur yang statusnya masih pelajar, dilibatkan dalam kegiatan orang-orang dewasa, menggunakan kendaraan bermotor, dimobilisasi di malam hari,” ungkapnya.
Hal ini tampak berhubungan dengan peraturan jam malam yang diberlakukan oleh Pemprov Jawa Barat. Ditambah menurutnya, memang bukan hak anak-anak untuk keluar pada malam hari.
Tak hanya itu, Mulyadi juga mewanti-wanti jika kesepakatan ini sampai dilanggar, maka bisa dikenakan sanksi tidak naik kelas.
Tak lupa, Gubernur Jawa Barat ini juga memerintahkan kepada suporter anak-anak untuk mengikuti pendidikan di barak militer. Hal ini demi menciptakan generasi muda yang disiplin, punya cita-cita, dan punya arah.
“Engke beres Idul Adha, maneh ikut pendidikan di Barak Militer. Lembang, jeung rombongan ti Subang. Ngilu, alus meh disiplin, meh bebas ti hape, bebas ti motor,” pintanya. (305/jpc)