DENPASAR | patrolipost.com – Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Centre Denpasar kembali bergemuruh dalam semarak budaya Bali saat Parade Gong Kebyar dewasa digelar sebagai bagian dari Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII.
Gubernur Bali Wayan Koster, hadir langsung menyaksikan pergelaran yang mempertemukan duta seni dari Kabupaten Gianyar dan Klungkung.
Acara yang disambut meriah oleh ribuan penonton tersebut menampilkan dua duta unggulan, yakni Komunitas Seni Sundaram, Banjar Kutuh, Desa Sayan, Kecamatan Ubud (Duta Kabupaten Gianyar), dan Sekaa Gong Kanya Gita, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan (Duta Kabupaten Klungkung).
Sekaa Gong Kanya Gita dari Klungkung membuka penampilan dengan fragmen tari bertajuk Eling Tanpa Eling, yang menggugah kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem laut.
Mengangkat filosofi prosesi Melasti ke Pura Segara, fragmen ini menggambarkan ironi ketika upacara penyucian diri justru mencemari laut karena sisa-sisa upacara dibuang sembarangan.
Dengan estetika tari kebyar yang dinamis dan penuh warna, penampilan ini menyoroti pentingnya tradisi Nyepi Segara sebagai bentuk perenungan untuk menjaga kelestarian laut. Tari tersebut menjadi simbol nyata penggabungan nilai Tri Hita Karana dan semangat Yadnya dalam praktik budaya Bali.
Sementara itu, Komunitas Seni Sundaram dari Gianyar menghadirkan fragmen tari berjudul Tuan Sayan, sebuah kisah lintas budaya yang mendalam.
Fragmen ini mengisahkan hubungan historis antara seniman Bali legendaris, I Sampih, dengan komposer asal Kanada, Colin McPhee (Tuan Sayan), yang berperan besar dalam memperkenalkan seni tari Bali ke dunia internasional.
Fragmen ini mengalirkan cerita bagaimana I Sampih, di bawah bimbingan McPhee, menjadi bintang tari yang tampil di Eropa dan Amerika Serikat, namun tragisnya harus meregang nyawa saat kembali ke tanah air.
Kisah menyentuh ini ditampilkan dengan olah tubuh yang kuat dan dramatis, menjadikan penampilan Duta Gianyar sebagai salah satu sorotan malam itu.
“Bagus Sekali, Tetap Lestarikan Seni Budaya Bali,” ujar Gubernur Koster.
Gubernur Wayan Koster yang hadir menyaksikan langsung pergelaran tersebut, tampak antusias mengikuti jalannya pertunjukan. Ia sesekali berdiskusi dengan Kurator PKB, Prof. I Wayan Dibia, membahas alur cerita dan kekayaan komposisi tetabuhan serta tari yang dipertontonkan.
“Bagus sekali penampilannya, baik Sekaa Gong maupun penarinya. Tetap semangat dan lanjutkan untuk melestarikan seni budaya Bali,” ujar Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng itu.
Usai acara, Gubernur Koster menjadi pusat perhatian para seniman dan penonton yang berebut kesempatan berfoto. Dengan ramah, Gubernur melayani satu per satu permintaan foto, memberikan semangat kepada para seniman muda Bali agar terus menjaga dan mengembangkan warisan budaya leluhur. (pp05)