DENPASAR | patrolipost.com – Gubernur Bali Wayan Koster membeberkan sejumlah program prioritas pembangunan Bali lima tahun ke depan di hadapan umat Muslim di Bali.
Hal itu disampaikan saat Gubernur Koster menghadiri acara halal bihalal MUI Provinsi Bali yang bertajuk Silaturahmi dan Kolaborasi Mewujudkan Nangun Sat Kerthi Loka Bali bersama sejumlah tokoh muslim, di Harris Hotel, Sabtu (19/4/2025).
“Kita harus serius menyelesaikan masalah-masalah ini satu per satu. Prioritas kami dalam lima tahun ke depan adalah menangani sampah, kemacetan, bule nakal, dan lainnya,” ujar Koster.
Koster menyampaikan persoalan di Bali merupakan tanggung jawab bersama. Karena itu, ia optimis apabila semua pihak ikut andil menyelesaikan persoalan yang ada.
“Bali bukan hanya tempat wisata, tapi juga rumah kita. Kita harus berkomitmen untuk menjadikannya nyaman,” tegasnya.
Selain itu, Koster juga menerangkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali bukan mengusung konsep agama.
“Nangun Sat Kerthi Loka Bali ini bukan konsep agama, ini konsep budaya, ini konsep kearifan lokal yang memuliakan alam, manusia, dan kebudayaan, alam beserta isinya, semuanya,” ungkap Koster.
Ia menyebut, Nangun Sat Kerthi Loka Bali konsep yang ditujukan untuk menjaga alam, budaya, manusia di Bali tanpa memandang suku dan agama.
“Jadi ini tanggung jawab kita semua. Kan semua ini alam yang terbersih. Semuanya harmonis, hidup manusianya juga berjalan dengan bagus, apapun agamanya, apapun golongannya, dari mana pun juga. Semua yang ada di Bali ini, nantinya di Bali apalagi, itu kita harus kompak semua,” jelasnya.
“Jaga di Bali semua karena kita hidup di sini, menghirup udara di sini, mencari rezeki di sini, tanggung jawab bersama untuk menjaga Balinya agar, supaya dia bagaimana ekonominya kemudian memberikan berkah bagi kita semua,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Koster mengimbau seluruh lapisan masyarakat turut serta dalam menjaga alam Bali.
“Jangan rusak Bali ini, kalau Bali rusak rugi kita. Jadi Bali tidak saja milik kita, miliknya Indonesia bahkan milik dunia,” ucapnya.
Tak berhenti di situ, Koster juga meminta masyarakat untuk mengusung rasa toleransi terhadap sesama.
“Saya kira semua agama mengajarkan dengan nilai-nilai yang baik, penuh harmoni toleransi, semua begitu ajarin yang gak ada (tidak baik). Semuanya ajarin baik -baik. Ini yang harus kita jalankan di Bali,” pungkasnya.
Menyikapi hal itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali Mahrusun Hadyono menyatakan akan mendukung penuh program prioritas yang dicanangkan Gubernur Koster.
“Kita tidak dalam kapasitas mendukung atau tidak mendukung, tapi kalau itu hal yang baik kita pasti ikut berkontribusi dan mendukung,” kata Mahrusun.
Termasuk kebijakan Gubernur Koster mengenai gerakan Bali Bersih Sampah, Hadyono mengatakan akan membantu memberikan sosialisasi kepada umat Muslim terkait hal itu.
“Kita pasti ikut membantu sosialisasi soal gerakan Bali bersih ini, termasuk program-program lain yang sudah dari Pak Gubernur,” ujarnya. (pp03)