FLORES TIMUR | patrolipost.com – Sedikitnya 1.931 warga dari 6 desa yang tersebar di sekitar kaki gunung api Ile Lewotobi mengungsi akibat kembali erupsinya gunung Lewotobi laki laki pada Selasa (2/1/2024) pukul 11.49 Wita. Ribuan pengungsi ini kemudian mengungsi ke enam titik Posko pengungsian yang telah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Flores Timur.
Ribuan warga pengungsi berasal dari 6 desa yakni Desa Nawokote, Hokeng Jaya, Waiula, Klatanlo, Boru dan Desa Dulipali. Para pengungsi kemudian ditampung di sejumlah titik Posko yakni Kantor Camat Wulanggitang, SDK Kemiri, SMPN 1 Wulanggitang, CU Remaja Hokeng, Polsek Wulanggitang, Koramil Boru serta sejumlah rumah rumah warga.
Penjabat Bupati Flores Timur Doris Alexander Rihi yang meninjau Posko pengungsian pada Selasa pagi menyebutkan Pemerintah Kabupaten Flores Timur berupaya untuk menambah Posko pengungsian untuk menampung para pengungsi. Doris menyebutkan saat ini warga pengungsi sangat membutuhkan air bersih, beras, masker, selimut, hingga alas tidur.
“Yang sudah masuk di sini katanya ada 800 lebih kalau yang di Dulipali tadi laporannya itu 11 KK. Kebutuhan mereka itu adalah air, masker, ada juga beras, alas tidur dan dapur umum, sementara Tim Bencana Daerah membutuhkan titik (baru) untuk dibangun tenda,” ujarnya.
Data milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebutkan erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi 53 detik.
Adapun status gunung api Ile Lewotobi telah ditingkatkan menjadi Siaga atau Level 3 sejak 1 Januari 2024 lalu. Tingginya aktivitas semburan abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki laki mulai menutupi atap rumah warga serta badan jalan. Warga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi. Selain itu warga juga diimbau untuk tetap menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. (334)
