LARANTUKA | patrolipost.com – Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 10 orang yang menjadi korban dalam peristiwa meletusnya Gunung Lewotobi Laki laki di Kabupaten Flores Timur, NTT pada Senin (4/11/2024) dinihari. Dari 10 korban, 9 orang dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia dan 1 orang dalam keadaan kritis.
“Hasil dari operasi SAR tim SAR Gabungan hari pertama ini berhasil mengevakuasi 9 jenazah korban letusan Gunung Lewotobi dimana semuanya dievakuasi dari Desa Klatanlo Kecamatan Wulanggitang. Sedangkan 1 orang kritis dievakuasi dari Desa Dulipali Kecamatan Ile Bura Flores Timur,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere Supriyanto Ridwan.
Supriyanto menyebutkan, 9 korban meninggal dunia langsung dikuburkan oleh pihak keluarga masing masing sementara 1 korban kritis dilarikan ke RSUD dr Hendrikus Fernandez Larantuka.
Sementara data dari BPBD Kabupaten Flores Timur menyebutkan meletusnya gunung Lewotobi Laki laki menyebabkan warga yang yang terdiri dari 14 desa 3 kecamatan harus mengungsi ke sejumlah desa tetangga hingga ke Kabupaten Sikka.
“Adapun jumlah pengungsi akibat erupsi dari hasil koordinasi dengan BPBD Flores Timur hingga pukul 17.00 Wita sebayak 1.403 pengungsi yakni di Titik Pengungsian Desa Bokang 616 orang dan Desa Konga 787 orang,” terang Supriyanto.
Adapun desa desa yang mengalaminya dampak dari letusan Gunung Lewotobi Laki laki adalah 6 desa di Kecamatan Wulanggitang yakni Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru dan Boru Kedang.
Selanjutnya 4 desa di Kecamatan Ile Bura adalah desa Dulipali, Nobo, Nurabelen dan Riang Rita. Sedangkan 4 desa di Kecamatan Titehena adalah desa Konga, Kobasoma, Bokang Wolomatang dan desa Watowara.
Data 9 korban meninggal dunia yakni:
1. Kanisius Laga Lajar (laki-Laki)
2. Agustina Luo Luon (perempuan)
3. Andreas Baha Lajar (laki-Laki)
4. Paskalis Yohanes Goe Lajar (laki-Laki)
5. Theresia Toja (perempuan)
6. Yohanes Baha Buto Lajar (laki-Laki)
7. Yosefina Kedang (perempuan)
8. Sr Nikolin Pajo SSpS (perempuan)
9. Yohanes Witin (laki-Laki)
Sedangkan Data Korban Kritis yakni:
1. Us (laki-Laki)
Sebelumnya, Gunung Api Lewotobi Laki-laki kembali erupsi sekitar pukul 00.05 Wita. Erupsi tersebut mengeluarkan hujan material termasuk lava pijar, bongkahan bebatuan, hujan kerikil serta debu abu vulkanik. Sebanyak 20 personel Rescuer Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere diberangkatkan pasca kejadian erupsi ini.
Hujan material dari letusan ini juga mengakibatkan sejumlah rumah warga serta bangunan sekolah, rumah Susteran dan asrama sekolah rusak berat. Adapun 10 korban dalam kejadian ini ditemukan di bawah puing puing reruntuhan bangunan rumah warga dan rumah Susteran.
“Erupsi kali ini dari Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa merupakan erupsi level IV yakni awas yang sebelumnya berada di level III. Dari pemantauan banyak masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki terdampak erupsi bahkan beberapa masyarakat meninggal dunia sehingga kami kerahkan personel menuju lokasi kejadian guna membantu proses evakuasi korban dan Masyarakat,” ungkap Supriyanto.
“Perjalanan Tim ke lokasi tidaklah mudah karena terhalang debu vulkanik pasca erupsi serta beberapa pohon tumbang akibat erupsi dan sesampainya tim di lokasi pada pukul 11.00 Wita langsung dilakukan koordinasi dengan Tim SAR Gabungan Flores Timur guna pendataan jumlah korban yang meninggal sebanyak 10 orang dan akan difokuskan pada pencarian korban erupsi di bangunan reruntuhan,” tutup Supriyanto. (334)