SEMARAPURA | patrolipost.com – Menjelang Hari Penampahan Galungan, masyarakat di Bali melaksanakan tradisi Mepatung untuk mendapatkan daging babi. Seperti yang tampak di SMK Yapparindo Klungkung. Guru dan pegawai tampak antusias membagi daging babi menjadi beberapa bagian.
Mengingat daging-daging babi itu nantinya akan dibagikan ke 95 orang yang terdiri dari para pegawai dan guru di SMK Yapparindo.
“Biasanya Mepatung ini jadi tradisi rutin kami setiap menjelang penampahan Galungan. Mepatung saat ini, kami memotong 4 ekor babi,” ujar Wayan Suartana yang ikut dalam kegiatan Mepatung tersebut.
Suartana ketika itu mendapatkan tugas memotong daging menjadi beberapa bagian. Sementara rekan-rekannya yang lain bertugas menakar daging babi sesuai jumlah yang ditentukan sebelumnya.
Menurut Suartana, dengan mepatung ia dan rekan-rekannya bisa mendapat daging babi dengan harga lebih murah dan kuantitas lebih banyak jika dibandingkan membeli daging di pasar.
“Kalau membeli daging di pasar, tentu dapatnya lebih sedikit. Karena pedagang daging, sodagar, tukang potong kan semuanya cari untung. Kalau mepatung, semua ditanggung bersama-sama. Jadi dapatnya dagingnya lebih banyak,” ujar Suartana.
Selain itu yang lebih penting baginya, mepatung dapat mempererat kebersamaan dengan rekan-rekannya. Sejak pagi ia dan rekan-rekanya bersama-sama menyiapkan daging yang akan dibagi rata.
“Paling penting itu kebersamaanya. Dengan mepatung, rasa kebersamaan itu semakin erat,” jelasnya.
Sementara itu Kepala SMK Yapparindo I Wayan Dharmayasa menjelaskan, mepatung merupakan tradisi rutin di sekolah yang ia pimpin jelang Galungan. Daging babi nantinya akan dibagikan merata kepada 96 guru dan pegawai di SMK Yapparindo.
“Pada Galungan kali ini kami memotong 4 ekor babi. Harga perkilonya (hidup) Rp40 ribu. Jam 3 pagi tadi teman-teman sudah memotong babinya,” jelas Dharmayasa. (855)